Bandung – Siapa yang tak kenal cappuccino? Minuman kopi dengan karakter khas busa lembut dan aroma yang menghangatkan ini seolah menjadi minuman yang kerap diseruput banyak orang.
Namun, tahukah detikers bahwa cappuccino memiliki hari spesial yang diperingati setiap tahunnya? Ya, Hari Cappuccino! Peringatan Hari Cappucino pada tahun ini jatuh pada 8 November. Yuk, kita ulik asal-usul peringatannya dan sederet fakta menarik dari peringatan ini!
Asal-usul Cappuccino
Cappuccino berasal dari Italia, dan menurut National Coffee Association (NCA), nama “cappuccino” berasal dari kata “Capuchin” yang mana konon katanya, bermuasal dari sebuah ordo biarawan Katolik yang memakai jubah cokelat dengan tudung besar. Cokelat gelap minuman ini dianggap menyerupai warna jubah biarawan tersebut, sementara lapisan busa putih di atasnya mencerminkan tudung putih khas mereka.
Menurut sebuah artikel dari European Coffee Trip, cappuccino pertama kali ditemukan di Italia pada awal abad ke-20 dan menjadi populer pada tahun 1930-an, namun baru dikenal luas secara internasional setelah mesin espresso modern diciptakan di tahun 1940-an.
Mengapa Ada Hari Cappuccino?
Seperti Hari Kopi Internasional, Hari Cappuccino dirayakan sebagai bentuk apresiasi terhadap salah satu seni meracik kopi yang paling terkenal. Melansir dari International Coffee Organization, tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang budaya minum kopi di berbagai belahan dunia dan memperkenalkan minuman khas seperti cappuccino kepada generasi muda.
Namun di samping itu, secara spesifik asal-usul penetapan Hari Cappuccino sebagai hari perayaan belum memiliki catatan resmi yang menguraikan tanggal atau badan tertentu yang menginisiasinya, berbeda dari Hari Kopi Internasional yang dipromosikan oleh International Coffee Organization (ICO). Hari Cappuccino muncul lebih sebagai perayaan informal yang diadakan oleh komunitas pecinta kopi dan barista untuk mengapresiasi minuman kopi klasik ini.
Kendati demikian, menurut National Coffee Association dan beberapa komunitas kopi di Italia, cappuccino dianggap memiliki posisi spesial dalam budaya kopi Italia dan dunia, sehingga komunitas tersebut mulai merayakannya sebagai hari khusus. Hari Cappuccino tidak memiliki tanggal tetap yang dirayakan secara seragam di seluruh dunia, karena perayaan ini umumnya dirayakan pada beberapa tanggal berbeda oleh komunitas dan kafe yang ingin merayakan keunikan cappuccino dengan pelanggan mereka.
Selain itu, menurut Specialty Coffee Association (SCA), perayaan ini menjadi ajang bagi para barista dan penikmat kopi untuk berbagi pengetahuan tentang teknik pembuatan cappuccino, terutama seni latte dan pentingnya keseimbangan rasa. Dengan berjalannya waktu, Hari Cappuccino pun menjadi momen bagi masyarakat untuk merayakan peran barista serta seni meracik kopi yang kian populer di kalangan pecinta kopi global.
Fakta Menarik Cappuccino
Seni Latte yang Memikat
Bukan hanya sekadar minuman, Cappucino juga ibarat sebuah kanvas bagi barista. Mengutip penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Science, seni latte yang sering dipamerkan pada cappuccino dapat meningkatkan pengalaman sensoris peminum, terutama pada aroma dan visualnya, sehingga minuman terasa lebih nikmat dan menyenangkan. nga
Keseimbangan Rasa yang Rumit
Melansir dari situs Specialty Coffee Association (SCA), pembuatan cappuccino membutuhkan keseimbangan yang tepat antara kopi, susu, dan busa untuk menciptakan rasa yang harmonis. Barista terlatih mampu mengontrol suhu dan tekstur susu sehingga menghasilkan rasa lembut dan kompleks yang khas.
Populer dalam Budaya Pop
Tidak bisa dipungkiri, cappuccino sering kali muncul dalam film-film internasional sebagai simbol gaya hidup perkotaan yang chic. Mengutip dari sebuah analisis dalam International Journal of Cultural Studies, cappuccino dan budaya kafe dianggap merepresentasikan gaya hidup modern yang artistik, terutama di negara-negara Barat.
Bagaimana Cappuccino Dibuat?
Bagi yang ingin mencoba, cappuccino idealnya dibuat dari espresso segar dengan rasio susu panas dan busa yang seimbang. Menurut Barista Institute, cappuccino klasik memiliki proporsi 1/3 espresso, 1/3 susu panas, dan 1/3 busa susu. Tekstur yang sempurna hanya bisa dicapai dengan teknik frothing yang benar, sehingga menghasilkan busa yang lembut.
Hari Cappuccino dan Peran Barista
Barista memegang peran penting dalam melestarikan cappuccino. Mereka tidak hanya membuat minuman, tetapi juga menjaga budaya dan tradisi yang melekat pada setiap cangkir cappuccino. Seperti yang disampaikan oleh Barista Guild of America dalam salah satu artikelnya, barista profesional memiliki kemampuan seni yang mendalam dan kepekaan tinggi terhadap rasa, yang membuat setiap cappuccino terasa istimewa.
Budaya Minum Kopi di Dunia
Tidak hanya di Italia, cappuccino telah menjadi fenomena global. Berbagai negara memiliki tradisi minum cappuccino yang unik. Coffee Science Institute mengungkapkan bahwa di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia, cappuccino sering kali disajikan dengan variasi yang lebih tebal atau ditambahkan rasa-rasa seperti vanila dan karamel, sehingga memiliki ciri khas berbeda dari versi aslinya.