Cirebon – Menjelang hari pencoblosan Pilkada yang dijadwalkan pada 27 November 2024, ancaman banjir masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Cirebon. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon telah menyiapkan sejumlah langkah untuk memastikan kelancaran proses pemilu, terutama di daerah rawan banjir.
Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Esya Karnia Puspawati, mengungkapkan langkah utama yang telah disiapkan adalah menentukan jalur evakuasi untuk melindungi logistik pemilu di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berisiko terdampak banjir. “Hampir di setiap kecamatan sudah memiliki jalur evakuasi masing-masing,” ujarnya, Jumat (22/11/2024).
Sebanyak 24 titik TPS di Kabupaten Cirebon dikategorikan rawan banjir, tersebar di berbagai kecamatan dari wilayah barat hingga timur. Kecamatan Pasaleman dan Ciledug menjadi perhatian khusus karena tingkat kerawanannya yang tinggi. Di Kecamatan Pasaleman, bahkan terdapat dua desa yang diprediksi akan terdampak banjir jika hujan deras melanda.
Selain fokus pada keamanan logistik, KPU juga mengantisipasi kemungkinan penurunan partisipasi pemilih akibat banjir. “Yang perlu diantisipasi adalah partisipasi pemilih bila terjadi banjir,” tambah Esya.
Distribusi logistik pemilu sendiri telah dimulai sejak 21 November dan dijadwalkan selesai pada 23 November. Pada masa tenang, yang berlangsung mulai 24 November, seluruh aktivitas kampanye akan dihentikan.
KPU Kabupaten Cirebon juga telah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk membersihkan alat peraga kampanye (APK) di seluruh wilayah. Esya mengimbau agar tim relawan dan tim kampanye dari setiap pasangan calon membantu proses ini dan mematuhi aturan masa tenang.
“Kami berharap semua paslon dan tim pendukung tidak melakukan aktivitas kampanye, termasuk di media sosial, agar masa tenang dapat terlaksana sesuai aturan,” tuturnya.