Sukabumi – Foto dan video yang memperlihatkan adegan dramatis situasi banjir di Puskesmas Palabuhanratu beredar di media sosial Rabu (4/12/2024). Proses evakuasi kala itu menggunakan perahu karet, bagaimana kondisinya hari ini?
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, mengonfirmasi bahwa Puskesmas Palabuhanratu menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang terdampak banjir parah kemarin.
Meski begitu, pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik melalui kantor sekretariat bersama di kantor Kelurahan Palabuhanratu.
“Dampak yang paling parah itu memang di Puskesmas Palabuhanratu. Namun, pelayanan sudah dialihkan ke kantor sekretariat bersama. Tidak ada hambatan bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan,” ujar Agus, Kamis (5/12/2024).
Terkait kerusakan fasilitas dan upaya pemulihan Agus menyebutkan, kerusakan akibat banjir ini termasuk dua unit mobil ambulans dan dua mobil pribadi yang terdampak. Namun, alat kesehatan utama berhasil diselamatkan.
“Alhamdulillah, alat-alat kesehatan besar tidak ada laporan kerusakan karena disimpan di tempat aman. Hanya beberapa alat kecil dan kursi yang kotor,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah melaporkan kondisi ini kepada pimpinan untuk memutuskan apakah Puskesmas Palabuhanratu akan direnovasi atau dipindahkan, mengingat banjir di kawasan ini sudah menjadi langganan tahunan.
Pantauan detikJabar, lantai puskesmas terlihat masih digenangi lumpur. Sejumlah pegawai tampak membersihkan lantai menggunakan kain pel.
Sementara saat dimintai komentar terkait kondisi kesehatan para pengungsi, Agus mengatakan bahwa pihaknya telah menyiagakan 170 tenaga medis di 58 posko pengungsian yang tersebar di seluruh Kabupaten Sukabumi. Khusus di Palabuhanratu, terdapat tiga posko dengan jumlah pengungsi mencapai 1.420 orang.
“Hingga kini, belum ada laporan penyakit serius. Keluhan yang muncul lebih kepada penyakit ringan seperti flu dan batuk. Pemeriksaan kesehatan untuk korban banjir dilakukan hari ini, dan sore nanti mungkin akan ada laporan lebih lanjut,” tambahnya.
Agus memastikan setiap posko pengungsian sudah dilengkapi dengan petugas medis yang siaga sejak banjir melanda. Pihaknya juga terus memantau perkembangan situasi dan memberikan tindakan medis jika diperlukan.
“Kami berusaha memastikan layanan kesehatan tetap berjalan optimal meski dalam kondisi darurat seperti ini. Kesiapan petugas kesehatan menjadi prioritas untuk membantu para korban banjir,” tutup Agus.