Cianjur – Banjir yang melanda Cianjur menyisakan cerita. Dua orang personel Polri dan TNI beraksi bertaruh nyawa demi menyelamatkan warga yang terjebak banjir.
Sebagaimana diketahui, banjir melanda Kabupaten Cianjur khususnya Kecamatan Agrabinta pada Rabu (4/12) lalu. Banjir melanda sejumlah titik yang ada di kawasan itu.

Sejumlah rumah warga terendam banjir yang mencapai ketinggian 1,6 meter tersebut. Tingginya volume banjir menyebabkan beberapa warga terjebak.

Salah satunya yang terjebak yakni dua lansia di Kampung Sindangsari, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta. Lansia tersebut ditemukan terjebak oleh Aipda Dedi Somantri yang saat itu tengah patroli menggunakan perahu.

Melihat ada warga yang terjebak, Aipda Dedi langsung mengambil tindakan. Dua lansia itu pun dievakuasi Dedi ke tempat aman menggunakan perahu. Sesampainya di titik akhir, Dedi menggendong lansia hingga ke tempat pengungsian.

“Jadi perahu hanya bisa sampai ke titik yang terdangkal. Karena kondisi lansia tersebut sakit dan lumpuh jadi saya gendong satu persatu ke titik aman,” kata Aipda Dedi pada Jumat (6/12/2024).

Dia mengatakan aksi nekatnya dilakukan demi menyelamatkan warga yang terjebak banjir, terutama para lansia yang sulit untuk mengevakuasi diri ke tempat aman.

“Semata-mata bagian dari tugas untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat. Sat itu tidak terpikirkan kondisi sendiri, terpenting warga bisa selamat semuanya. Alhamdulillah semua bisa terevakuasi sehingga tidak ada korban dalam banjir kemarin,” kata dia.

Aksi menantang maut juga dilakukan Serda Rudi di Kampung Baru Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta. Anggota Koramil Agrabinta itu nekat seorang diri menerjang banjir setinggi 1,6 meter untuk menyelamatkan warga yang terjebak banjir.

Saat banjir semakin tinggi, Serda Rudi yang berada di Kampung Baru mendapatkan informasi jika masih ada empat orang yang terjebak banjir.

Tanpa berpikir panjang, dia pun berjalan menyusuri kampung untuk mencari keberadaan empat orang yang dua diantaranya merupakan lansia tersebut.

“Setelah berkeliling dengan berjalan kaki dan berenang, akhirnya keempat orang tersebut berhasil ditemukan lokasinya. Saya langsung evakuasi satu per satu korban,” kata dia.

Meski banjir menyelimuti hampir seluruh tubuhnya menyisakan bagian kepala, Serda Rudi dengan berani menggendong para lansia secara bergantian ke titik evakuasi yang aman.

“Saya bolak-balik ke kampung dan titik evakuasi. Karena saat itu belum ada perahu yang bisa digunakan evakuasi. Makanya korban saya gendong dengan jarak sekitar 150 meter,” kata dia.

Serda Rudi mengaku sadar betul jika aksinya sangat berisiko. Sebab dia bisa terperosok ke parit atau cekungan yang dapat menenggelamkannya. Namun dia tetap dengan teguh berusaha menyelamatkan masyarakat yang sudah dianggapnya sebagai keluarganya sendiri.

“Saya sudah dua tahun tugas di Desa ini. Jadi saya sudah anggap mereka keluarga sendiri. Makanya meskipun berisiko saya tetap ingin menyelamatkan mereka,” kata dia.

Dia menambahkan, untuk saat ini air yang sempat menyelimuti beberapa kampung di Kecamatan Agrabinta berangsur surut. Serda Rudi bersama petugas lainnya pun tetap membantu warga untuk membersihkan rumah yang terdampak banjir.

“Sampai sekarang masih bantu-bantu warga, karena rumahnya tertutup lumpur dan barangnya rusak.,” pungkasnya.

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version