Tasikmalaya – Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota berhasil menangkap kawanan geng motor yang menjadi pelaku penganiayaan Fahmi Muhammad Azis (29), di Jalan Letjen Mashudi, Kelurahan Kersanegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/12/2024) dini hari.
Para pelaku penganiayaan yang menyebabkan Fahmi mengalami luka robek di kepala ini, ternyata anak-anak di bawah umur atau masih usia sekolah. Serupa dengan kasus-kasus sebelumnya, anak-anak remaja ini bertindak brutal dalam keadaan mabuk.
“Awalnya kami mengamankan 9 orang, tapi setelah dilakukan pendalaman hanya ada 4 orang yang terlibat dalam aksi penganiayaan itu. Keempatnya anak di bawah umur,” kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, Rabu (11/12/2024).
Herman menambahkan empat tersangka itu merupakan satu pelajar setingkat SMP dan tiga pelajar setingkat SMA. Keempatnya memiliki peran masing-masing saat melakukan penganiayaan terhadap korban.
“Ada pun peran keempat orang itu, yang pertama dia menggunakan double stik, yang kedua dengan botol, lalu dua orang lainnya melempar batu. Yang lain-lainnya itu, ada di lokasi, tapi mereka tidak berperan hanya melihat, dia yang membawa motor,” kata Herman.
Semua benda-benda atau senjata, baik double stik, botol hingga batu, sebelumnya sudah dipersiapkan oleh para pelaku. Saat melakukan konvoi sebelum kejadian, mereka sudah membawanya.
“Ya motifnya biasa, random menyerang siapa saja yang mereka temui. Sebelum berangkat mereka mabuk-mabukan, dia jalan dengan membawa batu, botol dan double stik. Alasannya untuk jaga-jaga, batu itu ia bawa dari depan rumahnya,” kata Herman.
Sebelumnya aksi kekerasan yang dilakukan oleh geng motor ini kembali membuat heboh publik Kota Tasikmalaya. Saat itu korban Fahmi hendak pulang ke daerah Kampung Siluman Kecamatan Cibeureum. Saat itu dia berboncengan dengan Azwan (20) temannya.
Tanpa alasan yang jelas, dia langsung dipepet salah satu sepeda motor pelaku, kemudian korban dipukul dengan batu tepat mengenai kepala bagian belakang korban.
“Nah pas di TKP motor suami saya langsung dipepet oleh pelaku. Awalnya dilempar pakai botol 2 tapi nggak kena. Langsung pakai batu dan kena ke kepala belakang,” kata Elisa, istri korban.
Sebelum kabur meninggalkan korban, para pelaku sempat mengatakan dirinya adalah geng motor.
“Sebelum kabur pelakunya bilang, “aing geng motor”, nggak tahu apa maksudnya ngomong gitu,” kata Elisa.
Sesaat pelaku kabur, korban tak tinggal diam. Dia langsung menghubungi temannya yang sedang nongkrong di warung kue surabi di Kampung Siluman.
Teman korban langsung melakukan pengadangan, namun para pelaku berhasil kabur. Hanya saja satu sepeda motor diduga milik pelaku berhasil dihentikan. Dari sepeda motor yang tertinggal di lokasi kejadian ini, polisi akhirnya bisa mendapatkan petunjuk untuk menangkap kawanan geng motor tersebut