Bandung – Persib Bandung di Liga 1 2024/2025 mencatatkan torehan yang mengesankan. Selain sukses mempertahankan rekor sebagai klub yang belum terkalahkan, Maung Bandung juga sukses menyegel gelar juara paruh musim setelah melalui 17 pertandingan di putaran pertama.
Namun kemudian, ada semacam kutukan yang membayangi Persib setelah menorehkan catatan tersebut. Perjalanan skuad Pangeran Biru musim ini sejatinya mengulangi torehan yang pernah terjadi pada musim 2007/2008 dan 2018.
Pada 2007/2008 saat masih era Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina) dengan format grup wilayah barat dan timur misalnya, Persib mampu mengunci titel juara paruh musim setelah mengoleksi 36 poin. Begitu juga saat Liga Indonesia 2018, Persib mengamankan status tersebut dengan koleksi 29 poin.
Namun kemudian, di dua edisi itu, laju Persib seolah kehabisan bahan bakar di tengah jalan. Pada 2007/2008, Persib gagal melaju ke babak 8 besar setelah hanya finish di peringkat ke-5, sedangkan pada 2018 Persib malah hanya bisa finish di peringkat ke-4.
Kini, dua pengalaman menyakitkan itu pun berpotensi bisa saja terulang. Tapi bagi pelatih Persib Bojan Hodak, ia sama sekali tidak peduli dan tetap berambisi untuk mengamankan titel sebagai juara bertahan.
“Ketika saya pertama datang di tahun lalu pada bulan Juli, banyak yang bilang bahwa tidak ada pelatih asing yang juara bersama Persib. Persib juga tidak pernah mengalahkan Bali United, lalu saya mendapat gelar juara dan kita bisa mengalahkan Bali United,” katanya, Rabu (8/1/2025).
Di Liga Indonesia saat ini, tercatat hanya ada dua klub yang bisa menjadi kampiun setelah mengamankan titel juara paruh musim. Yaitu Bali United pada 2019 dan PSM Makassar pada musim 2022/2023.
Namun lagi-lagi, Bojan seakan tidak peduli dengan kondisi ini. Ia sudah membuktikan sebelumnya bahwa hanya dialah pelatih asing pertama yang bisa membawa Persib menjadi juara.
“Banyak hal yang sebelumnya kita tidak pernah lakukan, jadi saya berharap kita akan mencoba untuk back to back juara,” pungkasnya.