Sukabumi – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau, pelaksanaan makan bergizi gratis di Kota Sukabumi, Rabu (8/1/2025). Berbeda pada pelaksanaan hari pertama, Senin (6/1) lalu, kali ini menu susu dibagikan kepada siswa.
menu makanan pada hari ketiga ini, yaitu nasi, ayam semur, sayur tahu dan susu. Di SMPN 12 Kota Sukabumi, makan bergizi gratis ini merupakan hari ketiga. Sedangkan di SMAN 5 Kota Sukabumi, ini merupakan hari pertama mereka mendapatkan makan bergizi gratis.
“Hari ini saya memantau makan bergizi gratis, itu (jumlahnya) 3.025 untuk di Kota Sukabumi. Saya tadi lihat menunya, anak-anak senang dan di SMA 5 ini hari pertama. Kemarin ada beberapa yang sudah mulai hari Senin, saya lihat cukup baik,” kata Bey kepada awak media.
“Menunya tentu ada ahli gizinya, cara penyajiannya baik, nasinya, ayam kecap, terus sayuran dan buah, ada susu juga,” tambahnya.
Di SMAN 5 Kota Sukabumi, Bey mengapresiasi pihak sekolah lantaran sudah menyiapkan kantong sampah untuk memisahkan sampah-sampah sisa makanan. “Itu memudahkan pemilahan sampah dari awal dan bisa untuk makanan ternak,” sambungnya.
Bey juga mengaku, baru mengetahui jika Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak menyediakan alat makan sendok dan garpu. Sehingga, kata dia, para siswa secara mandiri membawa sendok atau garpu dari rumahnya masing-masing.
“Saya baru tahu sendok garpunya bawa sendiri, jadi boks (tempat makan) dari SPPG tapi sendok-garpunya bawa sendiri dari rumah. Ada yang makan pakai garpu saja ternyata mereka lupa bawa jadi sharing pake sendok (temannya) nggak apa-apa itu kan kebersamaan,” ucapnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menambahkan, secara total baru ada enam sekolah yang mendapatkan program makan bergizi gratis. Mereka adalah SD Cibungur sebanyak 323 siswa, SD IT Al-Amin sebanyak 383 siswa, SD Loasasi sebanyak 101 siswa, SDN Rancakadu 203 siswa, SMP 12 sebanyak 681 siswa dan SMA 5 sebanyak 1.334 siswa sehingga totalnya 3.025 porsi MBG setiap hari.
“Secepatnya (menyeluruh di Kota Sukabumi), baru Senin kemarin dadakan, dan alhamdulillah sudah ditunjuk mungkin nanti Pak Dandim sudah menyiapkan satu dapur, minggu depan di Kecamatan Citamiang. Kita tinggal menunggu saja,” kata Kusmana.
Dia mengatakan, Pemkot Sukabumi masih membutuhkan satu dapur umum untuk satu kecamatan. Saat ini, yang tersedia baru di Kecamatan Cibeureum saja.
Dalam sehari, dapur tersebut akan memproduksi 3.000 sampai 3.500 porsi makanan dengan kadar gizi yang sudah ditentukan. Di sisi lain, dinas-dinas terkait seperti DKPPP dan Dinkes diminta untuk bersinergi dan berkoordinasi terkait pelaksanaan program Presiden Prabowo Subianto.
“Beberapa peran kabupaten kota itu sudah diarahkan, 7 poin termasuk pendataan sasaran, jumlahnya berapa, termasuk infrastruktur, DKP3 juga harus menyiapkan terkait dengan bahan pokoknya karena sekarang ditunjuk langsung BGN. Kita juga butuh dapur karena satu dapur harus mengakomodir 3.000-3.500 porsi,” jelasnya.
“Badan gizi nasional termasuk dari Dinkes punya peran nanti karena sudah dibagi-bagi. Kita tetap koordinasi dengan BGN karena memang ini kegiatan pusat, ada beberapa yang perlu kita sinergikan, kita dukung program ini agar betul tepat sasaran, tepat gizi dan sebagainya,” tutupnya.