Bandung – Suster Inah Canabarro, seorang biarawati pencinta sepak bola asal Brasil, diyakini menjadi perempuan tertua di dunia setelah meninggalnya seorang wanita asal Jepang. Saat ini, usianya hampir mencapai 117 tahun.
“Suster Inah Canabarro sangat kurus saat tumbuh dewasa sehingga banyak yang tidak mengira dia akan bertahan hidup di masa kanak-kanak,” kata Cleber Canabarro, keponakannya yang berusia 84 tahun, kepada The Associated Press, Selasa (7/1/2025)
Rekor Dunia Umur Panjang
LongeviQuest, organisasi yang melacak supercentenarian di seluruh dunia, mengonfirmasi Canabarro sebagai perempuan tertua di dunia yang tercatat secara resmi. Dalam pernyataan yang dirilis Sabtu (4/1), mereka menyebut biarawati yang menggunakan kursi roda ini sebagai orang tertua yang valid berdasarkan catatan kelahiran. Dalam sebuah video yang direkam pada Februari lalu, Canabarro terlihat tersenyum, melontarkan lelucon, berbagi lukisan miniatur dari bunga liar, dan melafalkan doa Salam Maria.
Rahasia umur panjangnya? “Iman Katolik,” katanya.
“Saya muda, cantik, dan ramah, semua itu adalah sifat-sifat yang sangat baik dan positif yang Anda miliki juga,” ujar biarawati Teresian ini kepada para pengunjung panti jompo di Porto Alegre, Brasil selatan.
Perjalanan Hidup Suster Inah
Menurut peneliti dari LongeviQuest, Canabarro lahir pada 8 Juni 1908 dari keluarga besar di Brasil selatan. Namun, keponakannya menyebutkan bahwa kelahirannya tercatat dua minggu kemudian, dan dia sebenarnya lahir pada 27 Mei. Kakek buyutnya adalah seorang jenderal Brasil terkenal yang berjuang selama masa gejolak setelah kemerdekaan Brasil dari Portugal pada abad ke-19.
Canabarro memulai pelayanannya sebagai biarawati pada usia remaja. Ia menghabiskan dua tahun di Montevideo, Uruguay, sebelum pindah ke Rio de Janeiro, dan akhirnya menetap di negara bagian asalnya, Rio Grande do Sul. Pada ulang tahunnya yang ke-110, ia menerima penghormatan dari Paus Fransiskus. Canabarro adalah biarawati tertua kedua yang pernah didokumentasikan, setelah Lucile Randon dari Prancis, yang meninggal pada 2023 di usia 118 tahun.
Cinta Sepak Bola dan Klub Inter
Sebagai penggemar setia sepak bola, Canabarro memiliki hubungan erat dengan klub sepak bola lokal, Internacional (Inter). Klub ini, yang didirikan setelah kelahiran Canabarro, merayakan ulang tahunnya setiap tahun. Kamarnya dipenuhi hadiah dengan warna merah dan putih khas klub, seperti yang dijelaskan oleh keponakannya.
“Putih atau hitam, kaya atau miskin, siapa pun Anda, Inter adalah tim rakyat,” katanya dalam sebuah video di media sosial saat merayakan ulang tahunnya yang ke-116 bersama presiden klub.
Setelah kematian Tomiko Itooka dari Jepang pada Desember 2024, Canabarro dinobatkan sebagai orang tertua yang masih hidup oleh LongeviQuest. Saat ini, ia menempati peringkat ke-20 dalam daftar orang tertua yang pernah hidup, yang dipimpin oleh Jeanne Calment dari Prancis, yang meninggal pada 1997 di usia 122 tahun.