Subang – Peringatan Hari Desa Nasional digelar oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal di Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada tanggal 14-15 Januari 2025. Peringatan ini menyongsong tema ‘Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan’.

Berdasarkan pantauan pada Selasa (14/1/2035), di Lapangan Zinedine Zidane yang menjadi perhelatan hari pertama Peringatan Hari Desa Nasional ini warga terlihat antusias datang ke lapangan tersebut. Tak hanya warga ribuan Kepala Desa dari berbagai daerah pun juga mulai berdatangan untuk mengikuti rangkaian acara.

Andriyanto (45), salah satu warga dari Kecamatan Serangpanjang, Subang, mengaku datang ke acara untuk mengikuti berbagai rangkaian dalam agenda Peringatan Hari Desa Nasional. Bahkan, Andriyanto rela datang dari pagi hari agar tidak melewatkan satu pun rangkaian.

“Sengaja datang dari Serangpanjang tadi jam setengah 7 pagi, soalnya acaranya juga di Subang jadi ya mumpung deket,” ujar Andriyanto

Andriyanto menyampaikan, terdapat salah satu rangkaian yang ingin ia lihat secara langsung. Rangkaian tersebut yakni gelaran seni budaya serta pertunjukan Wayang Golek yang akan didalangi oleh Dadan Sunandar Sunarya.

“Yang paling dinanti ya itu gelaran seni budaya kayak Sisingaan khas Subang. Cuman katanya buat Wayang Golek itu malem, paling nanti pulang dulu abis itu mau balik lagi ngajak keluarga,” katanya.

Selain Andriyanto, Rahmat (38) warga dari Kecamatan Cisalak, Subang, ini juga mengungkapkan rasa antusiasnya mendatangi Lapangan Zinedine Zidane di Cisaat untuk melihat secara langsung agenda yang berlangsung selama dua hari ini.

“Dari Cisalak tadi berangkatnya. Mau liat kesenian sama keseruan lainnya. Datang sama keluarga juga kebetulan sekarang, tau ada acara ini di Subang dari desa sama temen juga jadi mau datang nonton,” ungkap Rahmat.

Sekadar informasi nantinya, acara tersebut dihadiri Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria, dan beberapa menteri/Kepala Lembaga Kabinet Prabowo-Gibran, serta sejumlah kepala daerah, tokoh agama, tokoh adat, hingga masyarakat yang juga memeriahkan hari desa.

Selain itu, Hari Desa menjadi momentum untuk membangun pemahaman dan kepedulian masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan agar menjadikan desa sebagai subjek pembangunan, pusat pertumbuhan dan kebudayaan daerah, serta desa sebagai titik sentral pembangunan. Hal ini sejalan dengan Asta Cita ke-6, yaitu ‘Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan’.

Rangakaian acara sendiri nantinya menghadirkan pagelaran seni budaya, Ekspo BUMDES, gerakan ketahanan pangan, perlombaan olahraga rakyat, ruwatan desa, ngariung bersama warga, pagelaran wayang golek, dan banyak kegiatan lainnya.

Hari desa ini adalah kali pertama dan diterapkan pada tanggal 15 Januari 2025. Pada acara puncak adapula launching festival bangun desa bangun Indonesia, launching buku panduan lomba, launching buku panduan pemuda-pemudi pelopor desa, serta gerakan ketahanan pangan di desa dengan penanaman padi dan jagung.

Peringatan Hari Desa dipersembahkan oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, dan didukung oleh: PT Adaro Andalan Indonesia TBK, Bank BRI, BANK BNI dan PT PLN Persero.

Adapun kick off peringatan Hari Desa akan dibuka dengan kolaborasi pagelaran seni dan budaya dari Ega Robot bersama pegiat seni lainnya. Mereka akan menampilkan seni Sisingaan, Kuda Renggong, Tari Jaipong hingga Penari Api, yang diiringi musik angklung dan calung. Nantikan juga pertunjukan Dalang Wayang Golek persembahan Dadan Sunandar Sunarya.

Selain pertunjukan seni, berbagai lomba juga siap dihadirkan di antaranya, lomba Pemuda Pemudi Pelopor Desa hingga permainan tradisional desa. Nikmati juga penampilan spesial dari Charly Van Houten dengan lagu-lagu hitsnya.

Pada acara puncak, juga akan ada launching festival bangun desa bangun Indonesia, launching buku panduan lomba, launching buku panduan pemuda-pemudi pelopor desa, serta gerakan ketahanan pangan di desa dengan penanaman padi dan jagung. Kehadiran beragam acara tersebut dalam rangka menjaga nilai dan budaya yang ada di desa, sehingga menjadi daya tarik dan pusat ekonomi baru.

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version