Breakingnewsbandung.com – TNI | Empat prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 3 Marinir mengikuti pelatihan penggunaan dan perawatan Gatling Gun M134P di Artileri Senjata Angkatan Laut (Arsenal) Batuporon, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/01/2025). Pelatihan ini dipimpin oleh Kepala Sub Dinas Sistem Pemeliharaan Terencana (Kasubdis SPT) Sewaco Dissenlekal, Kolonel Laut (E) Edy Suntoro, dan berlangsung selama empat hari.
Pelatihan ini diikuti oleh 32 prajurit khusus TNI Angkatan Laut, termasuk personel dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Yontaifib 1, Yontaifib 2, dan Yontaifib 3 Marinir. Para peserta diberikan materi mulai dari pengenalan hingga pengoperasian lapangan dan perawatan senjata Gatling Gun M134P. Senjata ini merupakan senjata canggih dengan sistem “Electrically Driven” yang menggunakan tenaga listrik (28 VDC) dan mampu menembakkan lebih dari 3.000 putaran per menit. Gatling Gun M134P menggunakan amunisi kaliber 7,62 x 51 mm standar NATO dengan sistem pengisian “Link-fed” (M13 Link).
Kolonel Laut (E) Edy Suntoro menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat meningkatkan profesionalisme prajurit khusus TNI Angkatan Laut dalam mendukung kesiapan tempur. “Diharapkan melalui pelatihan ini, para prajurit khusus TNI Angkatan Laut dapat meningkatkan profesionalisme dalam mendukung kesiapan tempur, baik untuk tugas rutin maupun mendukung tugas operasi khusus ke depannya,” ujarnya.
Gatling Gun M134P dikenal sebagai salah satu senjata paling maju secara teknis dan digunakan oleh militer Amerika Serikat (AS), NATO, serta sekutu non-NATO. Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya TNI Angkatan Laut untuk meningkatkan kemampuan teknis dan operasional prajuritnya, khususnya dalam mengoperasikan senjata canggih yang mendukung misi pertahanan dan keamanan nasional.
Dengan mengikuti pelatihan ini, para prajurit diharapkan tidak hanya mampu menguasai teknis pengoperasian senjata, tetapi juga memahami perawatan dan pemeliharaannya agar senjata tetap dalam kondisi siap tempur. Hal ini sejalan dengan upaya TNI AL untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesiapan operasional dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan di masa depan.
