Bandung – Sebuah video viral di media sosial mengungkap aksi pungutan liar (pungli) berkedok ‘pengawalan’ yang dialami rombongan pengguna bus di Kota Bandung. Dalam rekaman yang beredar, dua pria berboncengan motor tiba-tiba mencegat sebuah bus kecil dan memaksa mengawal perjalanan mereka menuju restoran.
Berikut fakta-fakta yang dihimpun dari peristiwa tersebut:
1. Video Terkait Pungli Viral
Video terkait pungli ini viral di media sosial. Dilihat di akun Instagram @bdg.info Kamis (6/2/2025), korban yang sedang menumpangi bus merekam saat ia dipalak oleh pelaku pungli.
Dalam video itu dinarasikan, korban yang hendak menuju ke sebuah restoran tiba-tiba dicegat dua orang yang berboncengan motor. Keduanya memaksa mengawal perjalanan bus menuju restoran.
“Bis kecil kami mau ke sebuah resto di Bandung, tiba-tiba dicegat, ditawari ‘pengawalan’. Udah kami tolak secara halus, tapi tetap ‘dikawal’ sama mereka,” tulis perekam video.
“Sampe lokasi kita tanya berapa? Mereka bilang seikhlasnya aja,” sambungnya.
2. Sempat Memberi Rp 50 Ribu Namun Ditolak Pelaku
Saat itu, korban ingin memberi uang kepada pelaku pungli sebesar Rp 50 ribu. Namun jumlah itu dianggap kurang dan pelaku menghadang laju mobil sebelum diberi uang hingga akhirnya korban memberi Rp 100 ribu.
“Pas kita tawarin Rp 50 ribu mereka bilang gini ‘kalau ada yang kasih Rp 100 ribu ya Rp 100 ribu, kalau Rp 50 ribu kita kan berdua. Pas pulang gak dikasih jalan kalo belum bayar, akhirnya kita coba kasih Rp 50 ribu,” ungkapnya.
“Disamperin dong dia gak mau Rp 50 ribu, akhirnya kita kasih Rp 100 ribu. Alhamdulillah dikasih jalan,” tutup keterangan si perekam.
3. Lokasi Pungli Ditelusuri
Informasi yang beredar, aksi pungli itu terjadi di kawasan Cikutra, Kota Bandung. Sementara saat dikonfirmasi, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara menyebut masih menelusuri lokasi pungli itu.
Asep memastikan, pihaknya bakal menindaklanjuti terkait adanya aksi pungli yang mencoreng nama Kota Bandung tersebut.
“Kita tindaklanjuti sembari mencari informasi lokasinya. Informasinya di Cikutra tapi nanti kita cari tahu dulu persisnya dimana,” singkat Asep saat dikonfirmasi.
4. Polisi Amankan 3 Opang di Cibeunying Kidul
Aksi pungutan liar (pungli) terjadi di wilayah Bojongkoneng, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Kasus pungli ini dialami rombongan asal Jakarta. Dalam kasus ini korban harus membayar sejumlah uang kepada oknum ojek pangkalan (opang).
Tiga orang opang inisial AS, T dan A sudah diamankan Polsek Cibeunying Kidul. Ketiganya langsung memberikan klarifikasi kepada polisi.
“Alhamdulillah menindaklanjuti berita viral di medsos langsung kita amankan pihak ojek terkait berita viral itu. Kami siap melayani masyarakat dan bila ada masyarakat yang dirugikan kami siap menindaklanjuti,” kata Kapolsek Cibeunying Kidul Kompol Suparman di Mapolsek Cibeunying Kidul, Kamis (6/2/2025).
5. Korban Belum Melapor
Kompol Suparman menyebut, dalam kejadian ini pihaknya belum menerima laporan dari korban.
“Ada tiga (yang diamankan) dan kami langsung klarifikasi kepada pihak kafenya dan kami menunggu laporan dari pihak yang dirugikan,” ujarnya.
Rombongan bus ini hendak mengunjungi kafe yang berada di Bojongkoneng. Karena dari pihak rombongan tidak berkoordinasi dengan pihak kafe, mereka diminta opang agar dikawal menuju tempat tujuan.
“Mau ke kafe dan tidak ada koordinasi dengan manajemen, biasanya kalau ada koordinasi dikawal ojek setempat. Harapan kami tidak terulang kembali,” tuturnya.
“Semoga tidak terjadi lagi kejadian seperti ini lagi, sehingga kota Bandung bisa aman dan nyaman,” tambahnya.
6. Rombongan di Bus Tak Melakukan Reservasi
Sementara itu, pihak kafe membenarkan jika rombongan bus tidak melakukan reservasi. Menurutnya jika rombongan melakukan reservasi maka akan dikawal ojek setempat yang sudah bermitra dengan pihak kafe dan nantinya ojek itu akan dibayar oleh pihak kafe.
“Biasanya kalau pakai bus suka ada koordinasi karena jalan sempit. Kejadian kemarin customer datang tanpa reservasi, biasanya kalau dalam jumlah besar ada reservasi dan kami libatkan ojek setempat untuk mengawal dan sudah biasa,” ujar Yunus pengelola kafe.
“Dibayar dari kita kalau ada koordinasi, kejadian kemarin tamu datang dan pulang lagi. Tamu dari Jakarta jumlahnya kapasitas bus tiga perempat saja, 20-an (orang),” tambah Yunus.
7. Pelaku Meminta Maaf
Tiga oknum opang yang diamankan Polsek Cibeunying Kidul inisial AS, T dan A sudah Ketiganya sudah memberikan klarifikasi dan meminta maaf di hadapan polisi.
“Kami dari opang Bojong Koneng meminta maaf atas kejadian kemarin ada bus yang datang rombongan dari Jakarta, pada Hari Rabu Tanggal 5 Februari ke Kafe Detuik yang viral di medsos,” kata AS usai memberikan klarifikasi di Mapolsek Cibeunying Kidul, Kamis (6/2/205).
AS juga meminta maaf secara khusus kepada rombongan bus wisata itu. “Saya minta maaf mungkin ada salah komunikasi, sampai viral di medsos. Kami meminta maaf kepada rombongan,” katanya.
AS berjanji tak akan melakukan hal serupa dan dia juga meminta maaf kepada warga Kota Bandung karena telah berbuat resah dan mencoreng nama baik Kota Bandung. “Kami meminta maaf kepada warga Kota Bandung, kami minta maaf,” tambahnya.