Breakingnewsbandung.com – Israel memberikan peringatan keras kepada Hamas pada Kamis (15/2), menegaskan bahwa kelompok militan Palestina itu harus membebaskan tiga sandera yang masih hidup sebelum akhir pekan ini. Jika tidak, Israel mengancam akan melanjutkan operasi militernya di Gaza. Peringatan ini muncul setelah Hamas menyatakan komitmennya untuk tetap menjaga gencatan senjata yang sedang berlangsung.
Menurut sumber-sumber Palestina, ada kemajuan dalam upaya mempertahankan gencatan senjata meskipun situasinya masih rapuh. Namun, Hamas sebelumnya menolak untuk membebaskan sandera pada Sabtu mendatang dengan alasan bahwa Israel telah melanggar kesepakatan yang telah disepakati bersama.
Juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanou, menegaskan bahwa pihaknya ingin mempertahankan gencatan senjata dan mendesak Israel untuk sepenuhnya mematuhi perjanjian tersebut. “Para mediator terus mendesak Israel untuk melanjutkan proses pertukaran tawanan sesuai jadwal pada hari Sabtu,” ujarnya. Hamas juga menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen pada rencana pertukaran tawanan sesuai dengan timeline yang telah ditentukan.
Namun, Israel tetap bersikeras bahwa pembebasan tiga sandera harus dilakukan tepat waktu. Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, memperingatkan bahwa jika Hamas gagal membebaskan sandera sebelum tenggat waktu pada Sabtu siang, maka gencatan senjata akan dinyatakan berakhir, dan konflik militer akan kembali dimulai.
Sementara itu, di perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza, sejumlah buldoser dan peralatan berat tampak menunggu untuk masuk ke wilayah yang hancur akibat perang. Media pemerintah Mesir melaporkan bahwa truk-truk yang membawa rumah mobil (mobile homes) juga telah disiapkan untuk membantu pemulihan di Gaza. Namun, Israel dilaporkan menolak memberikan izin bagi pengiriman bantuan ini melalui penyeberangan Rafah.
Hamas menuduh Israel secara sengaja menahan pengiriman alat berat yang sangat dibutuhkan untuk membersihkan puing-puing di wilayah tersebut. Hal ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza, yang sudah mengalami krisis parah akibat konflik berkepanjangan.
Konflik Israel-Palestina terus diwarnai ketegangan tinggi, dan masa depan gencatan senjata masih belum pasti di tengah ancaman eskalasi pertempuran lebih lanjut. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas pelanggaran kesepakatan, sementara masyarakat internasional berharap agar perdamaian dapat dipertahankan demi kemanusiaan di Gaza.
Sumber : suara.com