Breakingnewsbandung.com – Seorang bocah Palestina berusia 15 tahun, Mohammed Basel Zalbani, dihukum 18 tahun penjara oleh pengadilan Israel atas tuduhan terlibat dalam serangan yang menewaskan seorang tentara Israel di wilayah Tepi Barat beberapa tahun lalu. Selain hukuman penjara, pengadilan juga memerintahkan Zalbani untuk membayar kompensasi sebesar 300.000 Shekel atau setara Rp 1,3 miliar.
Dilansir dari Anadolu Agency , Senin (17/2/2025), kelompok advokasi tahanan Palestina, Masyarakat Tahanan Palestina, menyebut bahwa Zalbani berasal dari kamp pengungsi Shu’fat, yang terletak di sebelah timur Yerusalem Timur. Ia ditangkap oleh otoritas Israel pada 13 Februari 2023 dengan tuduhan menentang pendudukan Israel.
Rumah keluarga Zalbani juga telah dihancurkan oleh pasukan Israel sebagai bentuk pembalasan atas tuduhan tersebut. Menurut Kantor Informasi Tahanan Palestina, yang dikelola Hamas, Zalbani dituduh terlibat dalam serangan yang menewaskan seorang tentara Israel di sebuah pos pemeriksaan di area kamp Shu’fat pada tahun 2023.
Data dari Masyarakat Tahanan Palestina mengungkapkan bahwa saat ini sedikitnya 14.500 warga Palestina mendekam di penjara-penjara Israel. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.115 di antaranya adalah anak-anak. Kasus Zalbani menjadi salah satu contoh nyata bagaimana sistem peradilan Israel menangani anak-anak Palestina yang dituduh terlibat dalam aktivitas melawan pendudukan.
Ketegangan di Tepi Barat Semakin Memanas
Ketegangan di wilayah Tepi Barat semakin meningkat sejak konflik antara Hamas dan Israel meletus di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Rentetan serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat tidak hanya dilakukan oleh pasukan Israel, tetapi juga oleh para pemukim Yahudi ekstremis yang tinggal di area tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 915 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan di Tepi Barat sejak Oktober 2023. Situasi ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah yang sudah lama menjadi pusat konflik tersebut.
Hukuman terhadap Zalbani dan nasib ribuan tahanan Palestina lainnya menjadi sorotan internasional, terutama mengingat usia mereka yang masih sangat muda serta metode penanganan yang dinilai tidak adil oleh banyak pihak. Konflik yang berkepanjangan ini terus meninggalkan dampak mendalam bagi rakyat Palestina, baik secara fisik maupun psikologis.