Breakingnewsbandung.comGAZA | Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) mengonfirmasi bahwa salah satu stafnya tewas pada Rabu (19/3/2025), setelah bahan peledak “dijatuhkan atau ditembakkan” ke gedung mereka di Deir el-Balah, Jalur Gaza bagian tengah. Insiden ini terjadi di tengah serangan besar-besaran yang dilancarkan Israel di Gaza, yang menewaskan lebih dari 400 orang sejak gencatan senjata terakhir pada 19 Januari.

Dalam pernyataan resmi berjudul “Rekan Kerja UNOPS Tewas di Tempat UNOPS di Gaza” , yang dikutip dari AFP pada Jumat (21/3/2025), badan tersebut menjelaskan bahwa sebuah bahan peledak meledak di dalam gedung, menyebabkan kematian seorang staf dan melukai lima lainnya. Namun, UNOPS belum dapat memastikan jenis persenjataan atau sifat pasti dari insiden tersebut.

Kementerian Luar Negeri Bulgaria juga mengonfirmasi bahwa korban adalah salah satu warganya yang bekerja untuk PBB, meskipun tidak merinci lokasi pastinya di wilayah Gaza.

Kepala UNOPS, Jorge Moreira da Silva, menyatakan rasa terkejut dan duka mendalam atas insiden ini. “Ini bukan kecelakaan,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa serangan terhadap fasilitas kemanusiaan merupakan pelanggaran hukum internasional. Ia menegaskan bahwa semua pihak harus melindungi personel dan infrastruktur PBB.

“Serangan terhadap tempat-tempat kemanusiaan tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mencerminkan pengabaian terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” kata Jorge Moreira da Silva. Ia juga menyerukan dimulainya kembali gencatan senjata antara Israel dan Hamas untuk memastikan distribusi bantuan tanpa hambatan serta pembebasan sandera yang ditahan oleh militan Palestina.

Militer Israel Bantah Terlibat dalam Serangan

Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya melaporkan bahwa seorang pekerja asing PBB tewas dan lima lainnya terluka parah dalam serangan Israel terhadap markas mereka di Gaza tengah. Namun, militer Israel membantah tuduhan tersebut. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa “tidak ada aktivitas operasional IDF” di area kompleks PBB dan menegaskan bahwa “IDF tidak menyerang” area tersebut.

Rekaman AFPTV dari lokasi kejadian di Deir el-Balah menunjukkan kendaraan PBB dan ambulans yang membawa tiga korban luka ke Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs. Gambar-gambar tersebut memperlihatkan dua korban dengan cedera serius di kaki, sementara satu korban lainnya terlihat dengan perban di kedua lengan dan perut, serta bekas darah di dadanya. Dua korban terlihat mengenakan rompi antipeluru, dan satu di antaranya mengenakan kaus UNMAS, Badan Penanggulangan Ranjau Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pernyataan Sekretaris Jenderal PBB

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengecam keras serangan tersebut dan menyerukan penyelidikan penuh terhadap insiden ini. Melalui juru bicaranya, Guterres menegaskan bahwa semua pihak yang berkonflik memiliki kewajiban hukum untuk melindungi fasilitas PBB, yang harus tetap sepenuhnya tidak dapat diganggu gugat.

“Serangan mematikan hari ini membuat jumlah rekan PBB yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 menjadi sedikitnya 280,” kata juru bicara Guterres. Ia menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil dalam semua operasi militer.

“Sekretaris Jenderal menekankan perlunya gencatan senjata dihormati untuk mengakhiri penderitaan rakyat. Bantuan kemanusiaan harus menjangkau semua orang yang membutuhkan. Para sandera harus segera dibebaskan tanpa syarat,” tambah pernyataan itu.

Sumber: https://www.liputan6.com/global/read/5969824/staf-pbb-tewas-dalam-ledakan-di-gedung-unops-gaza?page=2

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version