Breakingnewsbandung.com – BANDUNG | Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berencana menggratiskan biaya pendidikan bagi warga miskin yang melanjutkan studi di Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi persoalan jumlah lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tidak dapat diterima di SMA negeri setiap tahunnya. Dedi menilai, polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu terjadi karena kapasitas SMA negeri tidak mencukupi untuk menampung semua lulusan SMP.
“Setiap tahun masyarakat selalu memperdebatkan PPDB, dan itu wajar. Sebab, tidak semua lulusan SMP bisa masuk ke SMA pemerintah,” ujar Dedi saat berbicara di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (15/4/2025), seperti dikutip dari Antara. Ia menyebutkan bahwa sekitar 25 persen dari total lulusan SMP setiap tahunnya tidak dapat diterima di SMA negeri.
“Bagi 25 persen siswa yang tidak tertampung, mereka akan diarahkan ke SMA swasta. Namun, ke depannya, kami akan membuat nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) agar warga miskin yang bersekolah di SMA swasta juga bisa menikmati pendidikan secara gratis,” jelas Dedi.
Untuk meningkatkan akses pendidikan, Dedi menjelaskan bahwa sejak awal masa jabatannya, ia telah melakukan realokasi anggaran pendidikan dengan fokus pada pembangunan ruang kelas baru. Anggaran pendidikan yang awalnya hanya Rp60 miliar, kini ditingkatkan menjadi Rp600 miliar.
“Sebelumnya, anggaran dinas pendidikan Provinsi Jawa Barat lebih banyak digunakan untuk kebutuhan IT dan alat peraga. Namun, mulai 2026, kami menargetkan semua realokasi anggaran difokuskan untuk pembangunan infrastruktur sekolah,” katanya.
Pembangunan ruang kelas baru akan dilaksanakan di seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk di daerah perkotaan yang memiliki keterbatasan kapasitas sekolah negeri. Dedi mencatat bahwa harga lahan di kawasan dekat Jakarta, seperti Depok, Bekasi, Bogor, dan Karawang, sangat tinggi sehingga memerlukan solusi inovatif.
Oleh karena itu, ia mengusulkan konsep sekolah satu atap yang menggabungkan pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dalam satu gedung. “Nantinya, tidak akan aneh jika ada sekolah setinggi sembilan lantai. Itu adalah rencana saya, dan mudah-mudahan bisa selesai,” ungkapnya.
Mengenai sumber pembiayaan, Dedi menegaskan bahwa meskipun belum ada rencana konkret, pengelolaan anggaran yang baik akan mempermudah pencarian dana. “Anggaran itu fleksibel. Jika dikelola dengan baik, maka pendanaan pasti tersedia. Tapi jika tidak dikelola dengan benar, ya tidak akan ada,” tutupnya.
Sumber: https://regional.kompas.com/read/2025/04/15/213006178/dedi-mulyadi-ingin-gratiskan-sma-swasta-di-jabar-bagi-siswa-miskin