Breakingnewsbandung.comJAKARTA | Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang diselenggarakan oleh DPR pada 12–15 Mei 2025, menjadi momentum penting untuk membahas sejumlah isu strategis. Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Mardani Ali Sera, menyatakan bahwa pertemuan dua hari tersebut menyoroti krisis iklim di negara-negara muslim serta konflik yang masih berlangsung di berbagai wilayah, dengan fokus utama pada situasi di Palestina.

Dalam forum ini, para peserta mengecam keras tindakan Israel yang terus memperluas pemukiman ilegal di wilayah Gaza. Indonesia, melalui DPR, mendesak seluruh anggota PUIC untuk mengambil langkah konkret dalam bentuk diplomasi parlementer dan solidaritas kemanusiaan guna mendukung rakyat Palestina.

“Indonesia mendesak seluruh anggota PUIC untuk mengambil tindakan nyata melalui diplomasi parlementer dan solidaritas kemanusiaan,” kata Mardani dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025).

Selain isu Palestina-Israel, Mardani menekankan bahwa konferensi ini juga membahas upaya perdamaian di wilayah konflik lainnya, seperti India-Pakistan dan Ukraina-Rusia.

“Tidak hanya Palestina, semua kita cover, termasuk jalan perdamaian antara India dan Pakistan, serta Ukraina dan Rusia,” ujarnya.

Menurut Mardani, pembahasan ini mencerminkan solidaritas antarparlemen negara-negara muslim dan mendorong peran aktif parlemen dalam menangani isu global. DPR juga menyoroti pentingnya dukungan kolektif terhadap kemerdekaan Palestina, penguatan kerja sama ekonomi Islam, perlindungan komunitas Muslim minoritas, serta pemberdayaan perempuan di parlemen.

“DPR mengangkat isu-isu krusial, termasuk pentingnya dukungan kolektif terhadap kemerdekaan Palestina, penguatan kerja sama ekonomi Islam, perlindungan komunitas Muslim minoritas, serta pemberdayaan perempuan di parlemen,” jelasnya.

Sumber: beritasatu.com

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version