Breakingnewsbandung.com – KOTA BANDUNG | Kemampuan menulis bagi guru dan tenaga pendidik memiliki peran strategis dalam pengembangan potensi serta inovasi di dunia pendidikan. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Barat mengajak guru dan tenaga kependidikan dari berbagai jenjang untuk mengirimkan tulisan mereka. Tantangan ini tidak hanya ditujukan kepada guru, tetapi juga melibatkan kepala sekolah, pengawas, hingga staf administrasi sekolah.
Kepala BBGTK Jawa Barat, Mohamad Hartono, menyampaikan bahwa lebih dari 1.400 naskah tulisan berhasil dikumpulkan dari seluruh penjuru Jawa Barat. Hal ini menunjukkan bahwa guru dan tenaga pendidik sangat membutuhkan wadah untuk mengasah kemampuan menulis mereka.
“BBGTK Jawa Barat ingin memberdayakan dan mengembangkan potensi guru di Jawa Barat. Melalui tantangan menulis ini, kami ingin memfasilitasi guru untuk berinovasi dan berkontribusi secara aktif,” ungkap Hartono saat acara puncak peringatan Hardiknas 2025 di BBGTK Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (28/5/2025).
Hartono menjelaskan bahwa dari total 1.400 naskah yang diterima, tim penyunting telah memilih dan menyusun 1.000 tulisan menjadi 21 buku. Buku-buku tersebut akan diserahkan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai dokumentasi praktik baik di dunia pendidikan. Hartono merasa senang karena masih banyak guru yang antusias berbagi pengalaman melalui tulisan.
“Buku yang berisi tulisan para guru dan tenaga pendidik adalah bukti nyata bahwa mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga merefleksikan pengalaman dan menginspirasi orang lain. Selain itu, guru juga harus terus berinovasi,” ujar Hartono.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Deden Saepul Hidayat, memberikan apresiasi tinggi kepada BBGTK Jawa Barat atas inisiatif memberikan ruang kepada guru untuk menuangkan gagasan dan pengalaman mereka dalam bentuk tulisan. Menurutnya, menulis adalah bagian integral dari profesi guru.
“Dengan menulis, guru dapat melakukan penelitian, mencari inovasi dalam mengajar, dan mendokumentasikannya. Guru juga harus menulis rancangan pembelajaran, yang suatu saat bisa berkembang menjadi karya ilmiah,” kata Deden.
Deden mengaku bangga dengan antusiasme guru dan tenaga pendidik di Jawa Barat dalam menulis. Ia menilai bahwa buku yang dihasilkan dari tulisan para guru merupakan momentum penting untuk membuktikan bahwa ada kemauan kuat untuk menulis dan berbagi pengetahuan.
“Saat ini, Disdik Jawa Barat memiliki program guru menulis. Kami meminta setiap sekolah untuk mendorong guru meningkatkan kemampuan menulis mereka,” tambah Deden.
Sumber: pikiran-rakyat.com