Breakingnewsbandung.com – KOTA BOGOR | Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa menjadi tuan rumah acara internasional seperti 28th World Congress on Clinical Nutrition (WCCN) 2025 merupakan kebanggaan sekaligus peluang besar untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Pernyataan ini disampaikannya saat menyambut para peserta kongres dalam acara Gala Dinner yang digelar di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Rabu (28/5/2025).
Dedie menilai, kehadiran delegasi dari berbagai negara adalah sebuah kehormatan yang luar biasa bagi Kota Bogor.
“Menjadi tuan rumah kongres ini adalah sebuah kehormatan. Tidak setiap hari kita dapat menjamu tamu-tamu dari 13 negara di Balai Kota, apalagi mereka adalah para ahli yang berdedikasi di bidang kesehatan dan keberlanjutan,” ujar Dedie.
Ia juga menyoroti dampak positif kegiatan ini terhadap perekonomian lokal. Menurutnya, kehadiran para tamu mancanegara yang menginap, berbelanja, dan mengunjungi destinasi wisata memberikan dorongan signifikan bagi sektor pariwisata.
“Ini bagian dari kebangkitan ekonomi. Para tamu bisa menikmati makanan khas Bogor, seni tradisional, dan mudah-mudahan mereka pulang membawa kenangan indah, lalu kembali lagi bersama keluarga,” tambahnya.
Dedie juga menegaskan kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk menjadi tuan rumah acara-acara berskala nasional maupun internasional di masa mendatang.
“Melalui kegiatan ini, kami siap untuk terus menjamu para tamu internasional atau nasional di Balai Kota demi mendukung kesuksesan acara-acara serupa ke depannya,” jelas Dedie.
Sementara itu, Ketua WCCN 2025 sekaligus Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Hardinsyah, menyampaikan bahwa kongres kali ini melibatkan lebih dari 500 peserta dari 13 negara. Kongres ini membahas berbagai topik penting, salah satunya terkait functional food component , yakni komponen fungsional pada pangan yang berperan dalam mencegah berbagai penyakit.
Hardinsyah menambahkan bahwa salah satu fokus utama kongres ini adalah pemanfaatan makanan sehari-hari, seperti kunyit dan jahe, sebagai agen pencegah penyakit.
“Kegiatan ini diadakan di Kota Bogor karena kami ingin peserta mengetahui bahwa Bogor memiliki keindahan dan potensi besar, termasuk dalam hal pangan dan gizi,” ungkap Hardinsyah.
Di sisi lain, Pendiri International College of Nutrition, Prof. Ram B. Singh, menyampaikan kekagumannya terhadap potensi pangan lokal Indonesia.
“Saya tidak menyangka Indonesia memiliki makanan dengan komponen fungsional yang begitu besar manfaatnya. Contohnya tempe, salah satu makanan paling bernutrisi yang bisa menjadi contoh global,” kata Singh.
Singh juga optimistis bahwa Indonesia dapat memimpin dunia dalam pengembangan pangan bergizi melalui olahan makanan khas Nusantara yang harus disebarluaskan ke seluruh dunia.
“Saya percaya Indonesia akan memimpin dunia dalam pengembangan pangan bergizi,” tutupnya.
Sumber: Humas Jabar