Selamat datang di BreakingNewsBandung
Faktual & Terpercaya
Close Menu
  • Beranda
  • Nasional
  • Politik
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
  • Berita Polisi
    • Mabes
    • Polda Jabar
    • BNN
    • Lakalantas
  • Bisnis
    • Tip Bisnis
    • Info Bisnis
  • Kota Bandung
  • Wisata
  • Kuliner
  • Olahraga
    • Jawa Barat
    • Internasional

Newsletter

Dapatkan info dan berita terbaru dari kami dengan berlangganan Newsletter

Berita Populer

UMK Majalengka 2025 Diusulkan Naik Rp 146.741

14 Desember 2024

5 Rekomendasi Tempat Billiard di Bandung yang Bagus dan Nyaman

31 Oktober 2024

Europe Must Slash Gas Dependence to Help Stop Russia’s War

22 Januari 2021
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Bukan Lagi Rumah Dinas, Pendopo Lama Difungsikan untuk Masyarakat Umum
  • 80 Kepala Daerah akan Ikut Retret Gelombang II di IPDN Jatinangor
  • Evakuasi Gaza Harus Sesuai Hukum Perang, Bukan Ciptakan Kejahatan Kemanusiaan
  • Guru Honorer KBB Ancam Mogok, BKPSDM Tunggu Arahan Pusat
  • Polri Peduli Kesehatan, Ribuan Warga Manfaatkan Layanan Bakti Kesehatan Hari Bhayangkara
  • Wamendikdasmen Serukan Sinergi Pusat-Daerah Demi Pendidikan Lebih Adil
  • Prabowo dan PM Wong Sepakati Dukungan Solusi Damai untuk Gaza, Iran-Israel, dan Myanmar
  • Didi Sukyadi Resmi Jabat Rektor UPI, Farhan Berharap Inovasi untuk Sekolah Swasta
www.breakingnewsbandung.com
Bimbel Prawita
  • Beranda
  • Nasional
  • Politik
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
  • Berita Polisi
    • Mabes
    • Polda Jabar
    • BNN
    • Lakalantas
  • Bisnis
    • Tip Bisnis
    • Info Bisnis
  • Kota Bandung
  • Wisata
  • Kuliner
  • Olahraga
    • Jawa Barat
    • Internasional
www.breakingnewsbandung.com
Home»Internasional»Milisi Gaza di Bawah Perlindungan Israel: Strategi Baru untuk Melemahkan Hamas
Internasional

Milisi Gaza di Bawah Perlindungan Israel: Strategi Baru untuk Melemahkan Hamas

Denden DarmawanBy Denden Darmawan9 Juni 2025Tidak ada komentar1 Views
Facebook Twitter WhatsApp Email
Share
Facebook Twitter WhatsApp Email

Breakingnewsbandung.com – GAZA | Di tengah kekacauan perang di Gaza, di mana kelaparan, ketidakpercayaan, dan dominasi milisi saling bertabrakan, seorang pria bernama Yasser Abu Shabab muncul sebagai tokoh kontroversial. Ia mengklaim dirinya sebagai pemimpin “Pasukan Rakyat” (al-Quwat el-Shabeyaa), sebuah kelompok bersenjata yang diduga berada di bawah perlindungan militer Israel dan menentang Hamas. Abu Shabab, seorang mantan tokoh kriminal dari Rafah, kini menyebut dirinya pelindung warga sipil dan distributor bantuan kemanusiaan.

1. Dari Dunia Kriminal hingga Pemimpin Bersenjata

Sebelum menjadi pemimpin milisi, Yasser Abu Shabab dikenal sebagai figur kontroversial di dunia kriminal bawah tanah Gaza. Ia dikaitkan dengan perdagangan narkoba dan kelompok ekstremis seperti ISIS. Namun, dalam waktu singkat, ia berhasil mentransformasi citranya menjadi pemimpin milisi yang mengklaim melindungi warga sipil dari “terorisme pemerintah de facto,” merujuk pada Hamas.

Dalam pesan video terbarunya, Abu Shabab mengumumkan bahwa kelompoknya telah menguasai wilayah timur Rafah. Ia mendesak pengungsi untuk kembali ke kamp-kamp darurat yang didirikan di bawah pengawasan militer Israel, menjanjikan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan.

2. Merekrut Anggota Klannya

Menurut laporan NDTV , para pejuang Abu Shabab sebagian besar adalah kerabat dekatnya. Mereka terlihat mengenakan seragam dengan lambang Palestina dan simbol “unit antiterorisme.” Kelompok ini mendistribusikan bantuan, mendirikan tenda, serta menurunkan pasokan logistik di zona yang dikuasai oleh tentara Israel (IDF). Abu Shabab menegaskan bahwa kehadiran mereka di wilayah tersebut bukan karena pilihan, tetapi demi “mencegah rencana pengungsian paksa.”

3. Misi Melawan Hamas

Misi utama kelompok Abu Shabab adalah melawan apa yang disebutnya “terorisme pemerintah de facto [Hamas]” dan penjarahan bantuan yang merajalela. Ia mengklaim bahwa Pasukan Rakyat beroperasi di bawah legitimasi Palestina, meskipun hubungannya dengan Otoritas Palestina (PA) belum jelas. Sementara itu, Hamas menuduh kelompok Abu Shabab melakukan penjarahan serupa, termasuk mencuri bantuan di dekat Kerem Shalom dan Jalan Salah al-Din.

4. Alat Memecah Belah Perjuangan Rakyat Palestina

Pejabat Hamas mengecam Abu Shabab sebagai “alat Israel” untuk memecah belah solidaritas internal Palestina. Laporan dari media seperti Haaretz dan The Washington Post menunjukkan bahwa kelompok Abu Shabab beroperasi di bawah perlindungan militer Israel. Beberapa saksi melaporkan bahwa anak buah Abu Shabab menjarah konvoi bantuan dan meminta “uang perlindungan” kepada pengemudi, sementara tank-tank Israel hanya mengamati tanpa campur tangan.

Dalam satu insiden, anak buah Abu Shabab menembaki konvoi bantuan yang berada hanya 100 meter dari posisi tank Israel, tanpa ada tanggapan dari pasukan tersebut. Serangan udara Israel kemudian menewaskan enam perwira Palestina yang mencoba mencegah penjarahan.

5. Kolaborator atau Pelindung?

Kebangkitan Abu Shabab memicu perpecahan mendalam di masyarakat Palestina. Bagi sebagian orang, ia dianggap sebagai pemimpin lokal yang melindungi rakyat dari penjarahan dan distribusi bantuan yang tidak adil oleh Hamas. Namun, bagi yang lain, ia adalah kolaborator Israel, yang bekerja sama dengan kekuatan asing untuk melemahkan Hamas.

Para pendukung Abu Shabab menggambarkannya sebagai “pemimpin akar rumput yang menentang korupsi dan penjarahan.” Namun, banyak warga Palestina tidak memercayainya karena dianggap sebagai boneka Israel, bukan representasi aspirasi rakyat.

6. Efektif Hanya dalam Jangka Pendek

Beberapa pengamat membandingkan Pasukan Rakyat Abu Shabab dengan “Dewan Kebangkitan” di Irak, yaitu milisi suku yang didanai AS untuk melawan al-Qaeda pada tahun 2000-an. Meski efektif dalam jangka pendek, kelompok-kelompok semacam itu cenderung bubar atau berbalik menjadi ancaman setelah pasukan asing mundur.

Yang lebih mencurigakan, menurut memo internal PBB yang dilaporkan oleh Washington Post , geng-geng penjarah seperti Abu Shabab mendirikan kompleks militer untuk menyerang truk bantuan. Mereka juga memiliki gudang dengan forklift untuk menimbun bantuan jarahan sebelum menjualnya dengan harga tinggi di pasar gelap. Militer Israel tidak pernah menyerbu atau mengebom kompleks Abu Shabab, sehingga menimbulkan tuduhan bahwa Israel memberikan “perlindungan aktif atau pasif” kepada kelompok ini.

7. Strategi Israel: Menggunakan Geng Lokal untuk Melemahkan Hamas

Menurut laporan Haaretz , militer Israel secara diam-diam membiarkan geng-geng di Gaza menjarah truk bantuan dan memeras biaya perlindungan. Penjarahan ini biasanya terjadi di bawah todongan senjata, sementara tentara Israel hanya mengamati dari jarak dekat.

Israel membantah tuduhan ini dengan alasan khawatir akan kritik internasional jika menghentikan geng-geng tersebut. Namun, fakta bahwa Israel secara konsisten mengebom konvoi bantuan yang dilindungi oleh polisi lokal atau relawan tak bersenjata menunjukkan adanya diskriminasi selektif.

Pada November 2025, militer Israel mengakui sedang mempertimbangkan untuk menugaskan geng-geng bersenjata seperti Abu Shabab untuk mengelola distribusi bantuan. Meski beberapa anggota klan terlibat dalam terorisme atau berafiliasi dengan kelompok ekstremis seperti ISIS, strategi ini tetap dilanjutkan.

Sumber: international.sindonews.com

Post Views: 18
Bimbel Prawita
Share. Facebook Twitter Email WhatsApp
Denden Darmawan

    Related Posts

    Prabowo dan PM Wong Sepakati Dukungan Solusi Damai untuk Gaza, Iran-Israel, dan Myanmar

    16 Juni 2025

    Indonesia dan Singapura Sepakat Perluas Kerja Sama Ekonomi dan Teknologi

    16 Juni 2025

    Pembunuhan Yitzhak Rabin: Kandasnya Harapan Damai di Timur Tengah

    16 Juni 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Bimbel Prawita
    Berita Terbaru

    Bukan Lagi Rumah Dinas, Pendopo Lama Difungsikan untuk Masyarakat Umum

    16 Juni 20252

    80 Kepala Daerah akan Ikut Retret Gelombang II di IPDN Jatinangor

    16 Juni 20251

    Evakuasi Gaza Harus Sesuai Hukum Perang, Bukan Ciptakan Kejahatan Kemanusiaan

    16 Juni 20251

    Guru Honorer KBB Ancam Mogok, BKPSDM Tunggu Arahan Pusat

    16 Juni 20253
    Berita Populer
    Jawa barat

    UMK Majalengka 2025 Diusulkan Naik Rp 146.741

    By Mochammad Daffa Abdillah R.S14 Desember 2024

    Majalengka – Dewan Pengupahan Kabupaten Majalengka telah menetapkan kenaikan UMK 2025 sebesar Rp146.741, pada Jumat…

    5 Rekomendasi Tempat Billiard di Bandung yang Bagus dan Nyaman

    31 Oktober 2024

    Europe Must Slash Gas Dependence to Help Stop Russia’s War

    22 Januari 2021

    Jadwal Film Bioskop di Bandung, Minggu 3 November 2024

    3 November 2024
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • YouTube

    Newsletter

    Dapatkan info dan berita terbaru dari kami dengan berlangganan Newsletter

    Demo
    Pilihan Redaksi

    Bukan Lagi Rumah Dinas, Pendopo Lama Difungsikan untuk Masyarakat Umum

    16 Juni 2025

    80 Kepala Daerah akan Ikut Retret Gelombang II di IPDN Jatinangor

    16 Juni 2025

    Evakuasi Gaza Harus Sesuai Hukum Perang, Bukan Ciptakan Kejahatan Kemanusiaan

    16 Juni 2025
    Berita Terpopuler

    UMK Majalengka 2025 Diusulkan Naik Rp 146.741

    14 Desember 20240

    5 Rekomendasi Tempat Billiard di Bandung yang Bagus dan Nyaman

    31 Oktober 20240

    Europe Must Slash Gas Dependence to Help Stop Russia’s War

    22 Januari 20210
    About Us
    About Us

    Sumber Berita yang Faktual dan Terpercaya

    Facebook X (Twitter) YouTube WhatsApp
    © 2025 BreakingnewsBandung.com
    • Beranda
    • Susunan Redaksi

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.