Breakingnewsbandung.com – KOTA BANDUNG | Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan bahwa keberagaman merupakan aset penting dan menjadi fondasi utama dalam pembangunan kota. Ia menyampaikan hal ini saat menghadiri pertemuan dengan jemaat Gereja HKBP Resort Kota Bandung di Aula Gereja HKBP Jalan Riau, Minggu (15/6/2025).
Farhan menyatakan bahwa sebagai kepala daerah, ia wajib memberikan perhatian dan kesempatan yang setara kepada seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau kelompok sosial tertentu.
“Saya tidak punya pilihan lain selain memperlakukan semua kelompok secara adil dan proporsional,” ujarnya.
Meski demikian, Pemerintah Kota Bandung tetap memberikan perhatian afirmatif kepada empat kelompok rentan: lansia, perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Mereka menjadi prioritas dalam sejumlah kebijakan sosial yang sedang dikembangkan.
Farhan juga menggambarkan dinamika unik Kota Bandung yang padat dan heterogen. Dengan jumlah penduduk mencapai 2,6 juta jiwa dan bertambah hingga 3 juta pada hari kerja, kota ini memiliki tantangan besar dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.
Menurutnya, meskipun Kota Bandung tidak memiliki sumber daya alam seperti minyak atau tambang, kota ini kaya akan sumber daya manusia yang menjadi tulang punggung penggerak ekonomi dan kemajuan bangsa.
Ia menyebutkan peran penting perguruan tinggi di Bandung—seperti ITB, Unpad, UPI, ISBI, dan kampus swasta ternama—sebagai pusat pengembangan SDM berkualitas. Selain itu, ia juga mengapresiasi partisipasi komunitas lintas iman dan lintas sektor dalam menciptakan ekosistem kota yang inklusif.
Sebagai contoh nyata kolaborasi lintas iman, Farhan menyambut baik penyelenggaraan rapat 100 pendeta dari berbagai wilayah yang berlangsung di Bandung selama tiga hari. Menurutnya, acara seperti ini juga turut mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kota.
Farhan menegaskan bahwa dirinya bukanlah politisi biasa, melainkan figur yang percaya pada pentingnya kerja sama dan kolaborasi.
“Saya ini pedagang. Saya tidak bisa bekerja sendirian. Kita harus saling melengkapi agar bisa membangun Bandung bersama-sama,” ujarnya.
Ia berharap Kota Bandung terus dibangun dalam semangat gotong royong, toleransi, dan tanpa batasan primordialisme.
Sumber: Humas Kota Bandung