Breakingnewsbandung.com – JAKARTA | Kementerian Luar Negeri RI meminta seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menunda rencana perjalanan ke lima negara di kawasan Timur Tengah menyusul eskalasi konflik antara Iran dan Israel. Hal ini disampaikan oleh Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), Judha Nugraha, dalam konferensi pers virtual pada Rabu (18/6/2025).
Lima negara yang dimaksud adalah Iran, Israel, Suriah, Lebanon, dan Yaman , yang saat ini berada dalam status Siaga II karena potensi ancaman keamanan akibat perang yang semakin panas di kawasan Timur Tengah. Judha mengimbau agar WNI tidak melakukan perjalanan ke wilayah-wilayah tersebut hingga situasi benar-benar kondusif.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau WNI yang tetap harus bepergian melalui jalur udara untuk memeriksa ulang jadwal penerbangan mereka. Pasalnya, penutupan sementara wilayah udara di sejumlah negara konflik dapat mengganggu rute penerbangan internasional.
Kemenlu juga tengah mempersiapkan skenario evakuasi bagi 386 WNI yang tinggal di Iran , jika status keamanan ditingkatkan menjadi Siaga I . Saat ini, koordinasi telah dilakukan dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan proses pemulangan WNI bisa berjalan lancar dan sistem penerimaan di dalam negeri siap mendukung.
“Status saat ini masih Siaga II, tapi kami akan tingkatkan ke Siaga I jika eskalasi terus meningkat dan membahayakan WNI,” ujar Judha.
Pernyataan ini muncul setelah konflik Iran–Israel kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir. Serangan udara Israel pada Jumat (13/6/2025) yang menyasar fasilitas nuklir Iran dibalas dengan serangan balasan Iran pada Sabtu (14/6/2025), yang menargetkan infrastruktur ekonomi Israel.
Judha mengingatkan kepada seluruh WNI yang berada di kawasan Timur Tengah untuk selalu waspada, memantau informasi resmi dari KBRI dan media pemerintah, serta segera menghubungi layanan darurat Kemenlu jika membutuhkan bantuan.
Sumber: nasional.kompas.com