Kabupaten Bandung – Ribuan rumah di Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum, Rabu (26/2/2025). Sejumlah warga terdampak banjir tersebut.
Sekretaris Desa (Sekdes) Dayeuhkolot Sunardi mengatakan, saat ini mayoritas Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot terendam banjir. Kondisi itu membuat warga kesulitan untuk beraktivitas.
Untuk sementara korban yang terendam dari yang sedang berat jumlah KK di desa Dayeuhkolot ini hampir 3.800 KK. Karena memang Dayeuhkolot ini mayoritas 98 persen terkena banjir,” ujar Sunardi, kepada awak media, Rabu (26/2/2025).
Dia menjelaskan, saat ini beberapa warga memilih mengungsi di tempat pengungsian yang berada di belakang kantor Desa Dayeuhkolot. Warga yang memilih mengungsi adalah yang rumahnya terendam dan tidak memiliki lantai dua.
“Ada (ngungsi). Sementara baru ada 18 kepala keluarga, 50 jiwa itu termasuk balita dan lansia,” katanya.
Sunardi mengungkapkan, warga yang mengungsi kemungkinan bertambah. Pasalnya hujan diprediksi akan kembali melanda wilayah tersebut dan air banjir akan kembali naik.
“Nanti ketika hari ini bisa hujan lagi, air akan bertambah lagi, ya pasti di shelter akan bertambah lagi jumlah pengungsi,” jelasnya.
Menurutnya pihak desa dan BPBD Kabupaten Bandung telah menyediakan bantuan logistik.
“Jadi untuk pengungsi kita sudah siapkan untuk makan minum dan logistiknya,” ucapnya.
Dia menambahkan ketinggian air banjir di Kampung Bojongasih berkisar 30 cm sampai dengan 150 cm. Area yang terdalam berada di dekat sungai Citarum.
“Ketinggian air 30 cm sampai 150 cm. Satu setengah meter. Bahkan ada yang sampai 160 cm. Tapi kalau di rata-rata 150 cm,” bebernya.
“Kalau dilihat dari tahun 2025 ini yang tertinggi. Tapi, kita juga lihat intensitas hujan di tahun 2025 ini belum maksimal. Mungkin masih ada nanti dari BMKG intensitas hujan nya itu masih di bulan Maret April,” pungkasnya.