Cirebon – Penutupan peredaran minuman keras (miras) menjelang bulan suci Ramadan dilakukan aparat kepolisian di berbagai daerah di Jabar. Miras yang kadung beredar, dimusnahkan.
Pemusnahan miras dilakukan di beberapa daerah seperti Kota Cirebon dan Kota Tasikmalaya. Ribuan botol miras dihancurkan dengan alat berat.
Pemandangan itu seperti yang terlihat di halaman Mapolres Cirebon Kota, Jalan Veteran, Kota Cirebon pada Kamis (27/2/2025).
Polisi sengaja memusnahkan ribuan botol miras dari berbagai jenis itu sebagai langkah untuk memberantas peredaran miras menjelang bulan suci Ramadan.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar mengatakan secara keseluruhan ada sebanyak 5.573 botol miras yang dimusnahkan. Ribuan botol miras itu merupakan barang bukti dari hasil razia yang dilakukan oleh polisi.
“Botol-botol miras kita musnahkan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan,” kata Eko Iskandar di Mapolres Cirebon Kota.
“Ribuan botol miras ini merupakan hasil razia kita hampir dua bulan. Sejak Desember sebelum tahun baru,” kata dia menambahkan.
Ia mengatakan, pemusnahan miras ini menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menjaga kondusivitas selama Ramadan.
“Kita ingin menciptakan suasana yang lebih kondusif dan menghormati umat muslim yang menjalankan ibadah,” ujar Eko.
Selama bulan Ramadan, Eko menegaskan bahwa pihaknya akan terus menggencarkan operasi dalam rangka menjaga kondusivitas di wilayahnya.
“Razia akan tetap kita lakukan saat Ramadan. Karena ini juga kita memasuki operasi pekat (penyakit masyarakat). Sehingga kita akan terus gencar melakukan razia terhadap minuman keras,” kata Eko.
Pemusnahan Miras dan Knalpot Bising
Di Kota Tasikmalaya, aparat Polres Tasikmalaya tak hanya memusnahkan miras, melainkan turut memusnahkan knalpot bising. Pemusnahan barang-barang terlarang itu membawa pesan terciptanya suasana kondusif di bulan Ramadan.
“Menjelang bulan suci Ramadan ini kita harus senantiasa menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif, sehingga kita semua bisa menjalankan ibadah dengan khidmat dan khusyuk,” kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Faruk Rozi.
“Jadi kita memusnahkan barang bukti terdiri dari Miras, obat keras, narkotika dan knalpot bronk,” kata Faruk.
Selain itu Faruk juga mengatakan semua kasus kekerasan geng motor di Kota Tasikmalaya, para pelakunya selalu dalam keadaan mabuk miras. Sehingga pihaknya menaruh perhatian khusus dalam pemberantasan miras di Kota Tasikmalaya.
“Ya benar sekali semua kasus berandalan bermotor itu para pelakunya mabuk miras. Sehingga kami meningkatkan sinergitas bersama TNI, Satpol PP, untuk menggiatkan kegiatan operasi penertiban minuman beralkohol,” kata Faruk.
Selain itu pihaknya juga memaksimalkan Polsek-Polsek untuk terus merazia peredaran miras.
“Yang tidak kalah penting kami harap peran semua pihak, termasuk alim ulama, lembaga sekolah untuk bisa memberikan sosialisasi dan bisa mempertebal keimanan untuk umatnya masing-masing, supaya mencegah untuk tidak mengkonsumsi minuman alkohol karena itu bisa memicu terjadinya tindakan lain, seperti tindakan pidana,” kata Faruk.
Dia juga meminta masyarakat agar mau melapor ke polisi jika menemukan peredaran miras di lingkungannya.
“Silahkan diinformasikan kepada kami, kami punya komitmen untuk melakukan penertiban terhadap penyakit masyarakat yang ada di wilayah kota Tasikmalaya,” kata Faruk.
Pemusnahan ribuan botol miras itu sendiri dihadiri oleh seluruh pejabat daerah, termasuk perwakilan tokoh masyarakat.
Ribuan botol miras dan knalpot digilas dengan menggunakan stoomwalls. Alhasil seantero kompleks Mapolres Tasikmalaya Kota dilanda bau menyengat. Sementara pemusnahan barang bukti narkoba dilakukan dengan cara digiling blender.
