Breakingnewsbandung.com – JAKARTA | Yayasan filantropi Maemuna Center Indonesia dan Aqsa Working Group (AWG) menginisiasi pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Jalur Gaza , Palestina. Pembangunan ini direncanakan melibatkan 25 persen warga Gaza dan 75 persen relawan dari Indonesia , sebagai bentuk solidaritas bangsa Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina.
“Kami ingin bahwa rumah sakit ini adalah hasil karya anak bangsa Indonesia. Intinya adalah bagaimana membangun mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan [dilakukan oleh anak Indonesia],” kata Ketua Tim Konstruksi RSIA Indonesia , Ir. Edy Wahyudi , di Kantin Diplomasi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Jumat (14/3/2025).
Pembangunan rumah sakit ini dilatarbelakangi oleh agresi Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 48 ribu warga Palestina , dengan mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan .
Menurut Mantan Menteri Kesehatan RI , Siti Fadilah Supari , serangan Israel tersebut telah merusak puluhan rumah sakit dan menyebabkan banyak ibu hamil terpaksa dievakuasi tanpa mendapatkan perawatan yang layak.
Ketua Maemuna Center Indonesia , Onny Firyanti Hamidi , menjelaskan bahwa rumah sakit ini dibangun tidak hanya untuk mendirikan infrastruktur kesehatan di Gaza, tetapi juga sebagai bentuk solidaritas bangsa Indonesia untuk Palestina.
“Inilah langkah konkret untuk memastikan bahwa perempuan dan anak-anak di Gaza memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang layak,” ucap Onny .
Rumah sakit ini direncanakan dibangun di Gaza City , tepatnya di dekat Rumah Sakit Anak Al-Rantisi , yang telah rusak parah akibat serangan Israel. Menurut AWG , RSIA Indonesia akan berdiri di atas tanah wakaf seluas 5.000 meter persegi dengan luas total bangunan mencapai 10.310 meter persegi .
Fasilitas RSIA Indonesia
RSIA Indonesia akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas modern, termasuk:
- 100 kasur rawat inap
- 8 kasur gawat darurat (termasuk 2 kasur ruang isolasi)
- 8 kasur ICU (termasuk 2 kasur ruang isolasi)
- 4 kasur HCU dan 4 kasur NICU
- 2 ruang persalinan (termasuk 2 kamar persiapan dan 2 kamar pemulihan)
- 2 ruang bedah (termasuk 2 kamar persiapan dan 2 kamar pemulihan)
- 8 klinik rawat jalan , ruang radiologi, ruang Central Sterile Supply Department (CSSD) , laboratorium, farmasi, kamar jenazah, dan lainnya.
Anggaran dan Rencana Pelaksanaan
Pembangunan RSIA Indonesia membutuhkan dana sebesar Rp402 miliar , dengan tahap awal penggalangan dana senilai Rp201 miliar . Proses pembangunan direncanakan memakan waktu selama dua tahun , jika situasi dan kondisi di lapangan memungkinkan.
Ketua Presidium AWG , M. Anshorullah , mengatakan tim konstruksi akan mulai berangkat ke Gaza setelah Lebaran . Setelah rumah sakit selesai dibangun, tenaga kesehatan (nakes) yang diutamakan bekerja di sana adalah nakes lokal , yakni warga Gaza.
“Tetapi jika dimungkinkan nanti ada tenaga medis dari Indonesia yang datang ke sana, kami akan sangat senang. Dan kami yakin tenaga medis di Indonesia akan sangat banyak yang ingin beramal sholeh untuk membantu rakyat Gaza di sana,” ucap Anshorullah .
Dukungan Nasional dan Internasional
Proyek RSIA Indonesia merupakan bagian dari Kampanye Nasional Indonesia untuk Palestina , yang diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri RI , Majelis Ulama Indonesia (MUI) , Baznas RI , serta lebih dari 30 organisasi kemanusiaan Indonesia . Program ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan Gaza .
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia tidak hanya bersimpati terhadap penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga turut berkontribusi secara langsung dalam upaya kemanusiaan di wilayah konflik tersebut.