Breakingnewsbandung.com – BANDUNG | Dede Farhan Aulawi, tokoh yang dikenal konsisten mendukung pengembangan seni budaya dan pemberdayaan masyarakat, hari ini mendampingi pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Pencak Silat Disabilitas Indonesia (APSDI) Jawa Barat dalam audiensi dengan Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat. Pertemuan yang berlangsung di Gedung DPRD Jawa Barat ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan eksistensi APSDI serta menyampaikan program-program strategis organisasi kepada para wakil rakyat.
Audiensi ini bertujuan untuk membangun sinergi antara APSDI dengan pemerintah daerah dan legislatif dalam mendukung keberlangsungan program-program yang telah dirancang. Dalam kesempatan tersebut, pengurus DPW APSDI Jawa Barat menjelaskan dasar pemikiran urgensi pembentukan organisasi ini, yakni untuk memberikan wadah bagi para penyandang disabilitas agar dapat mengembangkan potensi diri melalui seni bela diri pencak silat. Selain itu, APSDI juga menyoroti pentingnya peran pencak silat sebagai sarana pelestarian budaya bangsa sekaligus medium pemberdayaan sosial bagi masyarakat disabilitas.
Salah satu agenda utama yang dibahas adalah persiapan menghadapi Kejuaraan Nasional Pencak Silat Ibu Titiek Soeharto Championship yang akan digelar pada tahun 2025. Event ini akan dimulai dengan tahap penjaringan bakat melalui Ajang Talenta 2025, yang secara khusus ditujukan bagi siswa disabilitas tingkat SMP dan SMA. Program ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga media untuk menumbuhkan semangat sportivitas, kemandirian, dan kepercayaan diri para peserta.
Tak hanya berhenti di tingkat nasional, APSDI juga tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Bilimpic Paralympics, kejuaraan internasional Pencak Silat Dunia yang akan diselenggarakan pada tahun 2026. Untuk itu, APSDI meminta dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan DPRD Jabar dalam bentuk fasilitasi pelatihan, pendanaan, serta promosi agar atlet-atlet disabilitas dari Jawa Barat dapat bersaing di tingkat global.
Dede Farhan Aulawi, dalam perannya mendampingi pengurus APSDI, menegaskan bahwa audiensi ini merupakan langkah awal untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan potensi disabilitas melalui seni bela diri tradisional. “Kami berharap melalui audiensi ini, APSDI dapat memperoleh dukungan yang lebih konkret dari pemerintah daerah dan DPRD Jabar. Ini adalah bentuk nyata partisipasi kita dalam menciptakan inklusi sosial dan membuka peluang bagi para penyandang disabilitas untuk unjuk prestasi,” ujar Dede Farhan.
Di sisi lain, Dede Farhan juga menyinggung konsistensi PRAWITA GENPPARI dalam mendukung pengembangan pariwisata, seni budaya, dan UMKM di Indonesia. Sebagai organisasi yang dipimpinnya, PRAWITA GENPPARI terus berupaya menginisiasi berbagai program inovatif untuk memajukan potensi lokal. “Pengembangan seni budaya seperti pencak silat tidak bisa dilepaskan dari upaya mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif. Kami percaya bahwa sinergi antara APSDI dan PRAWITA GENPPARI dapat menjadi pendorong bagi kemajuan bangsa,” tambahnya.
Audiensi ini diakhiri dengan harapan besar dari kedua belah pihak untuk terus memperkuat kerja sama demi mewujudkan visi bersama. APSDI berkomitmen untuk terus bergerak maju dalam mengembangkan potensi disabilitas melalui pencak silat, sementara DPRD Jawa Barat berjanji akan memfasilitasi aspirasi yang disampaikan untuk kemajuan daerah dan bangsa.