Breakingnewsbandung.com – Inggris sedang melakukan pembicaraan dengan Prancis dan Arab Saudi terkait rencana pengakuan negara Palestina pada konferensi PBB yang akan digelar di New York pada Juni 2025. Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menegaskan bahwa pengakuan tersebut harus menjadi bagian dari upaya konkret untuk mewujudkan solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, bukan sekadar tindakan simbolis.
Pernyataan Lammy ini muncul setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan kemungkinan Prancis mengakui negara Palestina melalui konferensi PBB. Upaya ini merupakan bagian dari langkah kolektif negara-negara Eropa dan Arab untuk mencari resolusi berkelanjutan atas krisis yang memburuk akibat perang antara Hamas dan Israel.
Konferensi PBB di New York akan dipimpin oleh Prancis dan Arab Saudi, yang berupaya membentuk aliansi global guna mendukung pembentukan negara Palestina berdampingan dengan Israel. Dalam sidang komite di House of Lords, majelis tinggi parlemen Inggris, Lammy menegaskan bahwa pemerintahnya lebih memilih pengakuan negara Palestina sebagai bagian dari proses menuju solusi dua negara.
“Kami akan terus berdialog dengan mitra internasional; Presiden Macron telah banyak berbicara tentang hal ini baru-baru ini, termasuk dengan Arab Saudi,” kata Lammy, seperti dilansir The Guardian .
“Tidak dapat diterima jika ada sekelompok orang yang hidup tanpa negara lebih lama dari saya,” tambahnya.
“Satu-satunya jalan adalah solusi dua negara, dan kami akan terus bekerja sama dengan mitra, terutama dengan Prancis dalam konferensi mereka di New York, bersama Arab Saudi, untuk memastikan kami tetap menjaga harapan dua negara tetap hidup,” jelas Lammy.
Lammy juga memberikan peringatan terhadap pandangan bahwa pengakuan negara Palestina hanya bersifat simbolis. Ia menyoroti beberapa negara Eropa yang baru-baru ini secara resmi mengakui Palestina, seperti Irlandia, Spanyol, dan Norwegia. Mayoritas anggota PBB juga telah mengakui negara Palestina.
“Apakah ada banyak perubahan nyata di lapangan? Kesimpulan yang menyedihkan adalah tidak. Oleh karena itu, kami selalu menekankan bahwa pengakuan bukanlah tujuan utama; solusi dua negara adalah tujuan akhir,” ujar Lammy.
Namun, pengakuan dari Inggris dan Prancis—dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB dari Eropa—akan dianggap sebagai langkah signifikan bagi perjuangan Palestina, mengingat pengaruh diplomatik kedua negara di tingkat global.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250501153251-134-1224709/inggris-berunding-dengan-prancis-dan-saudi-untuk-akui-negara-palestina