Breakingnewsbandung.com – KOTA BOGOR | Indonesia menempati peringkat tertinggi kasus thalassemia , dengan 6–10 persen penduduk berpotensi sebagai pembawa sifat penyakit tersebut. Hingga saat ini, belum ada obat untuk thalassemia mayor , sehingga langkah paling efektif adalah pencegahan melalui pemantauan kesehatan sejak dini.
Direktur Utama RS PMI Kota Bogor, Dr. Sutarto , menyampaikan hal ini dalam acara Seminar Kesehatan Thalassemia bertema “Menyatukan Masyarakat, Memprioritaskan Pasien” di Kalla Ballroom, Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) , Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, Sabtu (24/5/2025). Seminar ini merupakan bagian dari upaya preventif melalui edukasi kepada masyarakat umum dan keluarga penyintas thalassemia.
“Harapan kami melalui seminar ini, masyarakat dapat memahami bahwa pemantauan kesehatan sebelum menikah sangat penting, terutama jika dalam keluarga ada riwayat thalassemia. Jangan sampai dua pembawa sifat menikah dan melahirkan anak dengan thalassemia mayor,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yantie Rachim , menekankan bahwa thalassemia bukan hanya persoalan medis, tetapi juga menyangkut isu sosial dan masa depan generasi bangsa.
Sebagai seorang ibu dan perempuan, ia meyakini bahwa keluarga adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan generasi mendatang.
“Menghadapi tingginya angka pembawa sifat thalassemia, kita harus bergerak lebih luas, memberikan edukasi dan pemantauan, terutama sebelum pernikahan untuk mencegah thalassemia mayor yang diturunkan secara genetik,” ujar Yantie Rachim .
Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, tenaga kesehatan, komunitas, dan pemerintah untuk menekan angka penyebaran thalassemia di Kota Bogor.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan rumah sakit. Dibutuhkan gerakan sosial aktif, termasuk edukasi kepada orangtua, guru, hingga anak-anak,” tambahnya.
Yantie juga menegaskan bahwa TP PKK Kota Bogor siap mendukung upaya pencegahan melalui berbagai program edukasi, seperti yang dilakukan oleh Pokja III dan IV yang berfokus pada ketahanan pangan dan kesehatan.
“Mari jadikan momen ini sebagai awal gerakan bersama. Kita cegah thalassemia mulai dari rumah. Keluarga sadar thalassemia adalah fondasi bangsa yang kuat,” tegasnya.
Sumber: Humas Jabar