Breakingnewsbandung.com – Puluhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari berbagai fakultas melakukan kunjungan belajar ke Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Senin (26/5). Pertemuan yang berlangsung di ruang Sudirman, Gedung Tan Satrisna BNN tersebut, dihadiri oleh Deputi Rehabilitasi BNN RI, dr. Bina Ampera Bukit, yang memberikan penjelasan mendalam tentang pendekatan rehabilitasi terhadap penyalahguna narkotika.
Dalam kesempatan itu, dr. Bina Ampera Bukit menyampaikan bahwa prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia telah mencapai 3,33 juta jiwa, berdasarkan hasil penelitian terbaru. Dari jumlah tersebut, sebagian besar penyalahguna berada dalam rentang usia 15 hingga 64 tahun, dengan sekitar 312 ribu di antaranya adalah remaja.
Menghadapi situasi ini, BNN menegaskan pentingnya memperkuat program rehabilitasi sebagai solusi utama bagi para penyalahguna, alih-alih menghukum mereka secara pidana.
“Rehabilitasi bukanlah penjara. Banyak penyalahguna yang enggan menjalani rehabilitasi karena proses lepas dari ketergantungan zat adiktif sangat menyiksa,” ujar dr. Bina.
Selain tantangan fisik, stigma negatif dari masyarakat juga menjadi penghalang bagi para penyalahguna untuk memulihkan diri. Mereka sering dianggap tidak bermoral sehingga cenderung menyembunyikan kondisi mereka dan enggan mencari bantuan.
“Penyalahguna bukan untuk dibenci, melainkan untuk disembuhkan,” tegas Deputi Rehabilitasi BNN.
Sementara itu, Prof. Adrianus M., dosen pengampu dalam kunjungan belajar ini sekaligus Anggota Kelompok Ahli BNN, menyoroti relevansi pendekatan rehabilitasi dalam memutus rantai peredaran gelap narkotika. Menurutnya, pemahaman terhadap proses pemulihan individu sangat penting, karena ketika seseorang berhasil sembuh, ia akan terlepas dari jaringan distribusi narkotika.
“Di kelas, pembahasan lebih difokuskan pada aspek peredaran gelap. Namun, melalui kunjungan ini, kita dapat melihat pendekatan lain yang turut berkontribusi dalam memutus rantai peredaran gelap narkotika,” jelas Guru Besar UI tersebut.
Prof. Adrianus berharap kunjungan ini dapat memperkaya wawasan para mahasiswa. Mereka diharapkan mampu menyusun laporan kritis yang mengintegrasikan pembelajaran teoretis di kelas dengan materi kunjungan belajar di BNN, sehingga menghasilkan analisis yang komprehensif.
Sumber: BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN