Breakingnewsbandung.com – KABUPATEN TASIKMALAYA | Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin , menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan polemik tambang pasir yang telah lama menjadi sorotan masyarakat di wilayahnya. Dalam upaya mencari solusi yang transparan dan adil bagi semua pihak, Cecep berencana mengundang seluruh pengusaha tambang pasir di Kabupaten Tasikmalaya untuk menghadiri forum dialog terbuka. Forum ini juga akan melibatkan tim teknis serta dinas terkait dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
“Saya akan undang semua pengusaha tambang di Kabupaten Tasikmalaya. Setelah itu, kami akan turun langsung ke lapangan bersama tim dan dinas terkait untuk melihat kondisi di lokasi tambang. Saya ingin tahu secara langsung situasinya, bukan hanya berdasarkan laporan di atas meja,” ujar Cecep pada Rabu (11/6/2025).
Cecep mengakui bahwa dirinya belum dapat mengambil tindakan lebih jauh sebelumnya karena baru saja dilantik sebagai Bupati Tasikmalaya. Namun, kini ia menegaskan akan berperan aktif dalam menangani permasalahan tambang yang telah berlarut-larut dan menimbulkan dampak sosial serta kerusakan infrastruktur.
“Persoalan tambang ini sensitif dan kompleks. Kita harus bijaksana dalam menyikapinya, tidak bisa mengambil keputusan sepihak atau tergesa-gesa. Harus adil, dan berdasarkan data serta fakta lapangan,” tegasnya.
Menanggapi penutupan sejumlah tambang pasir di beberapa kecamatan, Cecep menjelaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, Pemkab Tasikmalaya tidak memiliki kewenangan langsung dalam penerbitan maupun pencabutan izin tambang.
“Penutupan tambang merupakan instruksi dari Gubernur. Karena izin usaha tambang itu dikeluarkan oleh provinsi, maka kewenangan utama tetap di sana. Tidak adil jika yang memberi izin bukan juga yang menutup,” kata Cecep dengan nada tegas.
Perbaikan Infrastruktur Akibat Aktivitas Tambang
Di sisi lain, Pemkab Tasikmalaya tidak tinggal diam terhadap dampak buruk aktivitas tambang terhadap lingkungan, terutama kerusakan infrastruktur jalan. Cecep menegaskan bahwa perbaikan jalan yang rusak akibat aktivitas angkutan tambang menjadi salah satu prioritas utamanya dalam waktu dekat.
“Saya ingin menyelesaikan persoalan-persoalan satu per satu, dan saat ini fokus kita adalah infrastruktur. Banyak jalan rusak akibat aktivitas angkutan tambang. Ini akan kita perbaiki secara bertahap dan berkelanjutan,” jelasnya.
Dengan pendekatan dialogis dan inspeksi langsung ke lapangan, Cecep berharap konflik tambang yang selama ini menjadi keluhan warga dan isu lingkungan dapat segera dituntaskan secara adil dan tuntas.
Sumber: kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com