Bandung – Foto jadul hitam putih terpajang rapi di dinding sebuah rumah makan yang ada di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Bandung. Meski foto yang dipajang tak sejernih foto-foto modern, siapa sangka jika foto tersebut memiliki cerita sejarah, salah satunya adalah sejarah kuliner legendaris di Kota Bandung.
DetikJabar melihat langsung foto-foto jadul yang ada di rumah makan itu. Foto-foto tersebut mengisahkan perjalanan Soto Ojolali alias Soto Bandung di era tahun 1940-an.
Sebelum memiliki kios tetap, sang pendiri Soto Ojolali, Mama M Karta dan Mama M Endi, menjajakan dagangannya menggunakan tanggungan dan berkeliling di sekitar Pasar Baru hingga Stasiun Bandung. Agus Wardana (54), pewaris Soto Ojolali generasi keempat, mengatakan bahwa foto-foto yang dipajang di rumah makannya ini memperlihatkan dokumentasi uyutnya saat berjualan.
“Ada yang ditanggung, ada juga yang jualan di stand. Kalau foto yang jualan di stand, itu lagi jualan di event. Kalau sekarang di acara-acara musik, dulu juga sama, tapi biasanya di acara kesenian.
Agus juga menunjukkan salah satu foto yang kualitasnya cukup bagus yang diambil pada tahun 1964 di kawasan Kebon Lega. Dalam foto itu, Agus mengatakan bahwa sosok Mama M Karta mengenakan kopiah berwarna putih, sementara ibunya Ani masih kecil dan sedang dipangku.
Selain mengenalkan Mama M Karta, Agus juga mengenalkan Mama M Endi. Untuk sosok Mama M Endi, Agus menunjukkan foto saat Mama M Endi berfoto sendiri dengan latar belakang orang yang sedang melakukan panen padi.
Agus mengungkapkan bahwa karena dirinya generasi keempat, cerita sejarah Soto Ojolali masih minim. Namun menurut Agus, Soto Ojolali yang didirikan oleh uyutnya sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia.
“Soto Ojolali ini sudah ada sejak tahun 1940-an. Pertamanya jualan keliling sekitar Bandung, terus menetap juga di jalan sekitar Gubernuran. Terus pindah lagi di belakang Pasar Baru. Pasar Baru lama, lalu baru menetap di Cibadak,” ungkap Agus.
Sejak tahun 1940, Soto Ojolali menetap di Cibadak tepatnya di Jalan Cibadak No 79, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung.Agus menjelaskan bahwa Mama M Karta dan Mama M Endi merupakan sahabat yang bekerja sama mendirikan usaha Soto Ojolali ini.
Sebelum dinamai Soto Ojolali, warga mengenalnya hanya sebagai Soto M Karta dan M Endi. Keduanya juga merupakan uyutnya karena anak dari Mama M Karta dan Mama M Endi yakni nenek dan kakeknya menikah.
“Dulu pertamanya bukan Soto Ojolali. Dulu nama sotonya M Karta dan M Endi. Jadi dua sahabat ya. Dulu berdua bikin sotonya. Nah tidak tahu tahun berapa itu juga jadi Soto Ojolali. Kebetulan kita juga nyari referensi di kakek-kakek ini juga (susah). 1940-an udah jadi Soto Ojolali,” jelas Agus.
Meski minim referensi, Agus memastikan bahwa Soto Ojolali merupakan pionir soto Bandung pertama di Kota Bandung. “Betul, ya alhamdulillah. Kakek uyut yang menciptakan soto khas Bandung, Soto Ojolali,” pungkas Agus.