Bandung – Setiap tahunnya, berbagai film baru dengan genre horor terus bermunculan dan memenuhi layar tontonan baik dari layar televisi, platform streaming digital bahkan hingga layar bioskop sekalipun. Hal tersebut tentu tak mengherankan, pasalnya peminat dari genre horor ini pun masih juga membludak dari tahun ke tahunnya.
Selain karena alasan alur cerita, dan keindahan visual yang membuat genre ini masih diminati, alasan kedekatan antara film dengan kehidupan nyata pun menjadi salah satu alasan yang kian menambahkan ketegangan serta ketertarikan dari menonton film bergenre horor. Misalnya, penggunaan latar belakang tempat yang sesuai dengan tempat yang ada di dunia realitas, menambahkan kesan dekat dan nyata dari film tersebut.
Di Jawa Barat sendiri, terdapat beberapa tempat yang sempat dijadikan latar belakang tempat atau lokasi syuting dari film-film bergenre horor. Seiring populernya film horor tersebut, berdampak pada tempat-tempat ini menjadi ikut populer juga. Beberapa tempat yang sempat dijadikan lokasi film horor tersebut antara lain;
1. Rumah Pengabdi Setan
Sebuah rumah tua berarsitekturkan Belanda yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini sempat dijadikan lokasi syuting utama dari Film Horor karya Joko Anwar berjudul Pengabdi Setan yang tayang pada tahun 2017.
Oleh sebab kepopuleran film tersebut, rumah yang bangunannya didominasi dengan unsur kayu ini hingga saat ini lebih dikenal dengan nama Rumah Pengabdi Setan, sesuai dengan judul dari film.
Film Pengabdi Setan sendiri diketahui mampu meraup sejumlah lebih dari 4 juta penonton, film yang merupakan remake dari film yang sama pada tahun 1980 ini dibintangi oleh aktor dan aktris terkenal di Indonesia seperti Tara Basro, Bront Palarae hingga Asmara Abigail.
2. Gunung Pangrango
Gunung Pangrango merupakan sebuah gunung berapi tidak aktif dengan ketinggian 3.019 meter di atas permukaan laut yang berada di wilayah provinsi Jawa Barat. Gunung ini dijadikan lokasi syuting dari film berjudul Pasar Setan yang menceritakan mengenai sebuah wilayah angker yang menjadi tempat berkumpulnya arwah-arwah di pegunungan.
Film yang tayang pada awal tahun 2024 ini disutradarai oleh Wisnu Surya Pratama dan mengangkat mengenai kisah-kisah dari mitos soal pasar setan yang kerap diceritakan dialami oleh para pendaki di beberapa pegunungan. Beberapa aktor yang terlibat dalam film ini antara lain Audi Marissa, Roy Sungkono hingga Epy Kusnandar.
3. Karacak Valley
Selain dikenal sebagai tempat destinasi wisata karena lingkup keindahan alamnya, daerah hutan pinus yang terletak di wilayah Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut ini juga dikenal sebagai tempat lokasi syuting dari sebuah film horor garapan Ubay Fox yang rilis pada tahun 2018 berjudul Rasuk.
Film yang diangkat dari buku berjudul sama karya Risa Saraswati ini menceritakan mengenai tersesatnya seorang perempuan muda ke dalam kondisi menegangkan yang turut menuntunnya hingga menemukan makam misterius. Pada penayangannya, film ini mendapatkan sambutan yang cukup baik dari para penonton, film yang dibintang utamai oleh Shandy Aulia dan Miller Khan ini berhasil meraup lebih dari 900 ribu penonton.
4. Green Canyon
Tak jauh berbeda dengan Karacak Valley, Green Canyon mungkin bagi banyak orang telah cukup populer sebagai tempat destinasi wisata yang menyajikan keindahan alam berupa ngarai panjang dengan berbagai batuan dan tumbuhan yang menghiasi sepanjang alirannya. Tempat ini terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Dengan keindahannya tersebut, Green Canyon juga sempat dijadikan sebagai lokasi syuting dari sebuah film berjudul Alas Pati: Hutan Mati karya Jose Purnomo yang tayang untuk pertama kalinya di bioskop pada tahun 2018. Hal tersebut terkonfirmasi dari laman resmi MD Entertainment yang menyebutkan bahwa film Alas Pati: Hutan Mati mengambil lokasi syuting di Green Canyon, Pangandaran, dan Cilacap.
5. Terowongan Juliana
Pada masa lampau, Terowongan Juliana mulanya merupakan terowongan kereta api yang menghubungkan jalur Banjar-Cijulang. Terowongan ini terletak di kawasan sekitar Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran. Adapun, terowongan ini sendiri telah berdiri dan dibangun pada tahun 1914 serta diresmikan pada tanggal 1 Juni 1924.
Pada tahun 2024, terowongan ini kembali mendapatkan perhatian setelah masuk dalam film layar lebar berjudul Siksa Kubur karya Joko Anwar. Terowongan Juliana pun menjadi salah satu lokasi kunci dari alur cerita film Siksa Kubur ini. Dengan populernya film Siksa Kubur, keberadaan Terowongan Juliana pun kembali terbawa populer.