Bandung – Meski memiliki kesamaan rupa yang identik dengan warna hijau dan berasal dari jenis tanaman yang sama, matcha dan green tea bukanlah hal yang sama. Terdapat perbedaan dalam proses pengolahan tanaman tersebut sehingga menjadikan hasil dari olahan tanaman terbagi menjadi dua jenis bahan yakni matcha dan green tea. Keduanya kerap digunakan sebagai bahan olahan makanan dan minuman.
Matcha merupakan hasil dari budidaya daun teh hijau yang telah ditutupi atau dipindahkan ke tempat teduh beberapa pekan sebelum dipanen sehingga tak lagi terpapar secara langsung oleh sinar matahari. Hal tersebut dilakukan guna mengendalikan peningkatan jumlah perkembangan klorofil dalam daun. Metode ini dilakukan guna mengontrol rasa dan karakteristik dari daun teh agar dapat sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Sedangkan green tea, proses budidayanya cenderung lebih alami dengan cara ditanam dan tumbuh langsung di bawah paparan sinar matahari hingga waktu panen. Dengan perbedaan cara budidaya ini, greentea akan menghasilkan warna daun teh yang lebih gelap dibandingkan matcha. Hal tersebut disebabkan karena kadar klorofil dalam daun teh green tea yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan daun teh matcha.

Selain pada proses budidaya dan pengolahan awal daun teh, masih terdapat beberapa perbedaan dari dua bahan yang kerap dianggap sama ini. Mulai dari tampak warna maupun bentuk, kandungan, kegunaan hingga cita rasa dari masing-masing bahan itu sendiri. Berikut merupakan beberapa perbedaan dari kedua jenis bahan ini.

Warna dan Bentuk
Warna hijau dari matcha cenderung lebih cerah dibandingkan dengan green tea. Ketika sudah menjadi produk olahan pun, warna hijau matcha biasanya lebih pekat dan konsisten dibandingkan dengan green tea yang bersifat bening dan jernih.

Sebagai bahan sendiri, bentuk bahan matcha yang beredar di pasaran umumnya berupa bubuk yang telah dikemas dan telah melewati berbagai proses pengeringan dan penggilingan. Sedangkan untuk greentea, bentuknya lebih beragam. Tak jarang, green tea yang dijual pun masih berbentuk berupa daun teh yang telah dikeringkan. Green tea lazim diseduh meski dalam bentuk daun kering sekalipun.

Cita Rasa
Sesuai dengan warna dan sifatnya yang lebih jernih dan bening ketika diseduh, rasa dari olahan green tea biasanya lebih bersifat ringan atau hambar. Karena rasa hambar tersebut pula, biasanya green tea diolah bersama dengan bahan-bahan yang memiliki cita rasa yang lebih tebal seperti gula ataupun madu.

Sedangkan untuk matcha, rasa yang dihasilkan telah memiliki sifat yang tebal dan cukup tajam. Karakteristik rasa yang dikeluarkan pun khas perpaduan dari sumber rasa daun teh dengan kesan pahit dan sedikit rasa manis. Dengan rasa yang khas tersebut, maka tidak mengherankan jika saat ini, matcha familier digunakan sebagai pilihan rasa dari berbagai olahan makanan dan minuman.

Kandungan
Untuk kandungan sendiri, dengan proses budidaya dan pengolahan yang berbeda, matcha memiliki jumlah kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada green tea. Dengan proses pengeringan dan penghalusan yang dilakukan, menjadikan kandungan nutrisi yang ada dalam daun teh matcha terkonsumsi seluruhnya oleh tubuh tanpa meninggalkan ampas yang tersisa.

Kandungan-kandungan seperti antioksidan, tanin hingga serat yang terkandung dalam matcha akan bersifat lebih tinggi jika dibandingkan dengan green tea. Namun hal tersebut juga sebanding dengan tingginya kandungan kafein yang terdapat dalam matcha. Akibat proses pengolahannya tersebut, matcha memiliki jumlah kafein yang lebih tinggi dibanding green tea.

Kegunaan
Green tea populer pertama kali dibudidayakan di dataran Tiongkok. Mulanya, jenis teh ini dipergunakan sebagai herba yang berkhasiat untuk penawar dari tanaman-tanaman beracun lainnya. Karena hal itu pula, sampai saat ini green tea masih menjadi salah satu komponen penting dalam pengobatan, terlebih pengobatan tradisional di Tiongkok.

Sedangkan matcha, dalam sejarahnya lebih umum ditemukan sebagai bahan tradisional masyarakat Jepang. Pada masa lampau, matcha kerap dipergunakan sebagai bahan konsumsi untuk para samurai Jepang. Hal tersebut dipercaya dapat meningkatkan fokus serta kesehatan dari samurai itu sendiri.

Secara garis besar, kedua bahan baik matcha maupun green tea memiliki peran penting dan kegunaan yang sama terlebih pada bidang kesehatan. Keduanya merupakan olahan daun teh yang dapat membawa pengaruh yang baik bagi tubuh manusia. Green tea dipercayai dapat menjadi Penawar yang menyehatkan, sementara matcha, dengan berbagai kandungan yang terdapat di dalamnya, mampu menjadi pilihan pemenuhan nutrisi yang baik bagi tubuh manusia.

 

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version