Bandung – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menyatakan bahwa wilayah Jawa Barat telah memasuki musim hujan pada bulan November ini.
Teguh menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Barat mulai mengalami awal musim hujan sejak bulan Oktober. Namun, ada pengecualian untuk beberapa daerah, seperti Tasikmalaya dan Pangandaran, yang mulai lebih awal pada dasarian ketiga September, serta Karawang, Bekasi, Subang, dan Indramayu yang baru memasuki musim hujan pada awal hingga pertengahan November.
“Pada dasarian kedua bulan November ini, sebagian besar wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung Raya, sudah memasuki awal musim hujan. Hal ini ditandai dengan melemahnya dominasi angin timuran atau Monsun Australia serta bertambahnya tutupan awan konvektif yang signifikan dan berpotensi menyebabkan hujan,” kata Teguh Rahayu dalam pernyataan tertulis yang diterima oleh detikJabar, Jumat (22/11/2024).
Menurut Teguh, berdasarkan prediksi kondisi cuaca global, regional, dan model probabilistik, cuaca di wilayah Jawa Barat cenderung berawan hingga cerah berawan. Di beberapa daerah, terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga lebat, serta potensi angin kencang, termasuk di wilayah Bandung Raya.
“Di Bandung Raya, terdapat faktor pengaruh lokal yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif, yaitu kelembapan udara yang tinggi pada lapisan 850 mb dan 700 mb, dengan kisaran kelembapan mencapai 55-95%,” jelas Teguh.
Analisis streamline menunjukkan adanya angin variabel, yaitu mulai melemahnya dominasi angin timuran atau Monsun Australia dan masuknya angin baratan. Suhu minimum di Bandung Raya berkisar antara 19-22 °C, sementara suhu maksimum berada di antara 29-31 °C.
Teguh mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di awal musim hujan ini, seperti suhu siang yang panas akibat adanya pertumbuhan awan konvektif, diikuti dengan potensi hujan ringan hingga lebat yang mungkin disertai petir dan angin kencang pada sore atau malam hari.
“Bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan, diharapkan untuk mencari tempat berlindung yang aman saat terjadi cuaca buruk, baik saat cuaca panas maupun saat hujan turun. Masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” tambahnya.