Sukabumi – Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo, memantau penyaluran bantuan sosial di lokasi bencana alam, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (7/12/2024). Dia memastikan bahwa seluruh penyintas bencana alam termasuk korban bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah, akan mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial.
Agus meninjau lokasi dapur umum di posko darurat bencana pergerakan tanah. Selain itu, ia juga membuka pos layanan dukungan psikososial (LDK) yang dilakukan di ruang kelas SDN 2 Tegalpanjang.

“Untuk bencana di Kabupaten Sukabumi, terdapat tiga titik pengungsian yang dibangun oleh Kementerian Sosial, yakni di Kecamatan Sagaranten, Purabaya, dan Cikembar. Di semua posko pengungsian tersebut, kami juga telah menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para penyintas,” kata Agus kepada awak media di lokasi bencana.

Agus mengklaim, seluruh titik pengungsian di lokasi bencana sudah tertangani dengan baik. “Kami terus memantau dan jika ada laporan baru, tim kami akan segera melakukan assessment di lapangan,” ujarnya.

“Kami akan menyediakan bantuan sesuai dengan laporan yang masuk, dan jika kondisi berkembang, kami siap memberikan dukungan lebih lanjut,” sambung Agus.

Terkait bantuan stimulan atau tali asih, pihaknya menyiapkan bagi korban yang mengalami kerusakan rumah, baik rusak berat, sedang hingga rusak ringan. Berdasarkan data BPBD terbaru, terdapat 1.254 rumah rusak, 600 rusak ringan, 226 rusak sedang dan 427 rusak berat.

“Bantuan yang diberikan bisa berupa tali asih atau perhatian khusus, bukan hanya rehabilitasi secara umum. Untuk rumah yang rusak berat, bantuan mencapai Rp20 juta, sementara untuk rumah rusak ringan, bantuan sebesar Rp5 juta,” jelasnya.

Sementara itu, bagi korban yang dirawat di rumah sakit akan mendapatkan bantuan sebesar Rp5 juta, korban meninggal dunia sebesar Rp15 juta.

“Pemerintah pusat telah memberi instruksi untuk bersinergi dalam menghadapi situasi bencana. Kami dari Kemensos, khususnya di Sukabumi, memiliki sentra Palamartha yang siap untuk membantu memenuhi kebutuhan korban bencana,” ucap dia.

Kemensos juga telah mempersiapkan diri dengan berbagai langkah antisipasi. “Kami sudah siaga sejak awal, mengingat peringatan dari Presiden dan Wakil Presiden tentang potensi bencana antara Desember 2024 hingga Maret 2025. Sentra-sentra lumbung kami sudah disiapkan untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi,” katanya.

Mengenai proses distribusi bantuan, Agus menegaskan bahwa semua sumbangan yang masuk harus mengikuti prosedur yang benar agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. “Kemensos sedang menyelesaikan aturan terkait hal ini, dan ke depan, kami berharap semua bisa berjalan lebih lancar,” imbuhnya.

“Setelah bencana terjadi, BNPB akan melakukan evakuasi dan memasukkan penyintas ke shelter atau posko pengungsian. Tugas Kemensos adalah memberikan bantuan berupa makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya,” tandas Agus.

Terakhir, evaluasi pasca-tanggap darurat bencana pun akan dilakukan. Hal itu guna memastikan kebutuhan korban dan pengungsi terpenuhi dengan baik.

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version