Bandung – Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Bandung siap menerima ribuan pengunjung selama momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pengelola wisata telah melakukan berbagai persiapan, mulai dari perbaikan sarana dan prasarana hingga koordinasi dengan pihak keamanan setempat.
Kepala UPTD Tahura Ir. H. Djuanda, Luthfi Erizka, menyampaikan pihaknya telah menggelar konsolidasi internal dan eksternal guna memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung.
“Persiapan kami sudah konsolidasi dengan eksternal dan internal. Eksternalnya dengan Polsek dan Koramil dan H-2 kita akan lakukan apel gabungan dan simulasi dengan jajaran eksternal untuk upaya penanganan pengunjung untuk di titik kumpul yang dapat menimbulkan penumpukan,” kata Luthfi Erizka, Minggu (15/12/2024).
“SDM kami sudah kuat dan kami perkuat sarana dan prasarana, nanti ada petugas menggunakan motor berlalu-lalang di kawasan wisata manakala ada pengunjung yang membutuhkan bantuan kami dan mengontrol keamanan pengunjung,” tambahnya.
Meskipun tidak ada wahana baru, beberapa daya tarik utama tetap menjadi favorit wisatawan. Penangkaran rusa timor dengan populasi 29 ekor menjadi salah satu primadona di Tahura. Selain itu, wisata sejarah berupa Gua Jepang dan Gua Belanda juga terus menarik perhatian.
Ada pula daya tarik unik berupa kuliner lokal, seperti perkedel Ceu Kokom. Wisatawan bahkan rela berjalan sejauh 3,7 km atau sekitar 1,5 jam untuk mencicipi kuliner ini.
Petugas di lapangan juga akan melakukan pembatasan yang sangat ketat dalam aktivitas wisatawan di lokasi sungai. Hal itu dilakukan karena cuaca akhir-akhir ini kerap mengalami hujan. “Kita kurangi wahana sifatnya air, kita mengimbau ke pengunjung tidak melakukan aktivitas di air dikhawatirkan di kawasan hulu deras air tiba-tiba besar,” ujarnya.
Fasilitas dan Tiket Masuk
Harga tiket masuk Tahura tetap terjangkau, yaitu:
Pengunjung umum: Rp 15.000 (ditambah Rp 2.000 untuk asuransi)
Pelajar: Rp 11.000 (syarat rombongan dan surat pengantar)
Pengunjung mancanegara: Rp 57.000 (sudah termasuk asuransi)
Area parkir tersedia di dua lokasi, yaitu parkir A dan B, dengan kapasitas total 100-120 kendaraan. Jika parkiran penuh, pengelola telah bekerjasama dengan masyarakat setempat, PDAM, dan kafe Kopi 372 untuk menyediakan lahan tambahan.
Namun, pengelola menyarankan pengunjung menggunakan transportasi umum atau taksi online untuk menghindari kemacetan. Selain itu, pengunjung diimbau untuk menjaga kebersihan, tidak memberi makan monyet liar, dan membuang sampah pada tempatnya.
Pada momen Nataru ini, pihaknya targetkan 5 ribu pengunjung per harinya. “Per hari mudah-mudahan 4-5 ribu jika cuaca memungkinkan,” ujarnya.