Bandung – Natal selalu identik dengan suasana ceria dan penuh warna. Di berbagai penjuru dunia, dekorasi Natal yang dihiasi dengan warna merah dan hijau selalu menggugah rasa semangat dan kegembiraan. Namun, tahukah kamu bahwa ada sejarah dan alasan di balik pemilihan warna-warna ini? Setiap kali kamu melihat ornamen Natal, pohon cemara, atau bahkan kostum Sinterklas, peran warna merah dan hijau begitu mencolok. Sebenarnya, kombinasi warna ini memiliki makna yang mendalam dan kaya akan simbolisme yang berasal dari tradisi kuno dan budaya populer. Mari kita telaah mengapa warna merah dan hijau begitu melekat dalam perayaan Natal.
1. Festival Musim Dingin Romawi Kuno
Salah satu asal-usul utama dari asosiasi warna merah dan hijau dengan Natal bisa ditelusuri kembali ke perayaan Saturnalia, sebuah festival musim dingin yang dirayakan oleh orang Romawi kuno. Festival ini diselenggarakan untuk menghormati dewa Saturnus, yang dikenal sebagai dewa penabur dan pemberi benih. Perayaan Saturnalia jatuh pada saat titik balik matahari musim dingin, di mana orang Romawi mengadakan pesta besar yang penuh dengan kegembiraan, pemberian hadiah, dan perayaan yang menyenangkan.

Pada saat perayaan ini, rumah-rumah dihiasi dengan berbagai tanaman hijau seperti pohon holly dan ivy. Tanaman holly, dengan daun hijau dan buah beri merahnya, menjadi simbol kegembiraan dan kehidupan yang berkelanjutan, bahkan saat musim dingin yang gelap dan panjang. Kombinasi hijau dan merah inilah yang kemudian menjadi simbol keberuntungan dan semangat perayaan.

Ketika agama Kristen mulai menyebar, banyak tradisi Saturnalia yang diadopsi ke dalam perayaan Natal. Asosiasi antara warna merah dan hijau terus bertahan hingga sekarang sebagai bagian dari simbolisme Natal, mengingatkan kita pada pentingnya kehidupan dan harapan yang selalu ada meskipun cuaca dingin.

2. Simbolisme Pohon Cemara dan Holly
Selain dari pengaruh Saturnalia, warna merah dan hijau juga memiliki makna khusus dalam tradisi Kristiani. Pohon cemara, yang tetap hijau sepanjang tahun, dianggap sebagai simbol kehidupan kekal. Bagi umat Kristiani, pohon cemara yang tidak pernah kehilangan daun selama musim dingin mewakili janji kehidupan abadi yang diberikan oleh Yesus Kristus.

Selain itu, tanaman holly juga memiliki arti religius yang kuat. Daunnya yang berduri dianggap sebagai simbol mahkota duri yang dikenakan oleh Yesus saat penyaliban, sedangkan buah beri merah melambangkan darah yang tercurah di kayu salib. Kombinasi warna hijau dan merah pada pohon cemara dan holly menjadi pengingat akan kisah kelahiran dan pengorbanan Yesus Kristus, sehingga semakin memperkuat makna spiritual dalam perayaan Natal.

3. Ikon Sinterklas dalam Iklan Coca-Cola
Tak bisa dipungkiri, pengaruh budaya populer turut memperkuat identitas warna merah pada Natal. Salah satu pengaruh besar datang dari iklan Coca-Cola yang dimulai pada tahun 1931. Pada tahun tersebut, ilustrator Haddon Hubbard “Sunny” Sundblom menciptakan gambar Santa Claus (Sinterklas) yang kita kenal sekarang: sosok pria tua berjanggut lebat dengan setelan jas merah cerah, mengenakan sabuk hitam, dan berbadan besar.

Sebelum iklan Coca-Cola, Santa Claus digambarkan dengan berbagai macam warna pakaian, seperti coklat, biru, atau hijau. Namun, Coca-Cola mengubahnya menjadi ikon yang lebih konsisten dengan setelan merah cerah, yang kebetulan juga sesuai dengan warna merek mereka. Iklan-iklan Coca-Cola yang menampilkan Santa Claus ini sangat sukses dan memengaruhi banyak orang untuk mengasosiasikan warna merah dengan Natal. Keberhasilan ini tidak hanya menciptakan citra Santa Claus yang kita kenal hingga kini, tetapi juga memperkenalkan warna merah sebagai warna ikonik Natal di seluruh dunia.

4. Skema Warna Komplementer
Di luar faktor sejarah dan tradisi, ada juga penjelasan dari sudut pandang desain grafis yang mengapa kombinasi warna merah dan hijau begitu menarik. Dalam teori warna, merah dan hijau adalah warna komplementer, yang berarti keduanya terletak berseberangan di roda warna. Ketika warna-warna komplementer ini digabungkan, mereka menciptakan kontras yang kuat dan menonjolkan satu sama lain.

Kontras simultan antara merah dan hijau membuat kedua warna ini saling memperkuat dan menarik perhatian. Efek visual yang dihasilkan sangat memikat, sehingga kombinasi warna ini sering digunakan dalam dekorasi Natal, dari ornamen hingga lampu pohon Natal. Secara alami, mata kita tertarik pada kontras ini, yang membuat perayaan Natal semakin meriah dan hidup.

5. Tanaman Holly dan Kepercayaan Kuno
Selain dari simbolisme Kristiani dan festival Romawi, tanaman holly juga memainkan peran penting dalam tradisi Natal. Di Eropa, khususnya pada masa pra-Kristen, orang Celtic kuno sangat memuja tanaman holly. Mereka percaya bahwa tanaman ini memiliki kekuatan magis untuk melindungi rumah dari roh jahat selama musim dingin. Daun holly yang hijau sepanjang tahun dipandang sebagai simbol kehidupan yang tidak pernah mati, sementara buah beri merahnya dipercaya membawa keberuntungan.

Pengaruh kepercayaan kuno ini masih terasa hingga kini. Tanaman holly sering dijadikan aksesoris untuk menghiasi rumah saat Natal, baik sebagai bagian dari dekorasi pohon Natal atau sebagai rangkaian karangan bunga. Melalui cara ini, warna merah dan hijau pada tanaman holly terus menjadi bagian tak terpisahkan dari simbol Natal.

6. Kehidupan Kekal dan Kematian Yesus
Warna merah dan hijau juga memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Kristiani. Seperti yang telah disebutkan, hijau melambangkan kehidupan kekal karena tetap hidup sepanjang musim dingin yang keras, sedangkan merah melambangkan darah Yesus Kristus yang tercurah untuk keselamatan umat manusia. Kombinasi ini mengingatkan kita pada makna sejati Natal, yaitu kelahiran Yesus yang membawa harapan dan kehidupan abadi bagi umat manusia.

Dari tradisi kuno hingga pengaruh budaya populer, warna merah dan hijau telah menjadi simbol utama dalam perayaan Natal. Kombinasi warna ini tidak hanya menyimbolkan kegembiraan dan semangat musim dingin, tetapi juga mengandung makna spiritual yang mendalam. Warna hijau yang melambangkan kehidupan kekal dan merah yang melambangkan pengorbanan Yesus Kristus, serta ikon Santa Claus yang ikonik dengan setelan merah cerah, semuanya berkontribusi pada penciptaan identitas visual Natal yang kita kenal hari ini.

Jadi, itu dia berbagai pernjelasan terkait warna merah hijau yang identik dengan Natal. Semoga membantu!

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version