Breakingnewsbandung.comKABUPATEN TASIKMALAYA | Di tengah cuaca ekstrem dan tingginya curah hujan, Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi pergerakan tanah yang cukup signifikan. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, ancaman ini tersebar di 10 kecamatan dari total 39 kecamatan. Kepala Bidang Darurat Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Safaat, mengungkapkan bahwa daerah rawan tersebut meliputi Kecamatan Bantarkalong, Cineam, Bojonggambir, Parungponteng, Sodonghilir, Taraju, Cibalong, Jatiwaras, dan Salawu. “Potensi ini muncul akibat kontur tanah yang tidak stabil, ditambah mayoritas penduduk tinggal di kawasan tebing dan perbukitan,” ujarnya pada Selasa, 14 Januari 2024.

Safaat juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mengingat cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung hingga Mei mendatang. Ia menganjurkan warga yang berada di kawasan rawan, khususnya yang tinggal di lereng atau perbukitan, untuk segera mengungsi ke tempat aman saat terjadi cuaca buruk. “Langkah ini penting demi keselamatan mereka,” tambahnya.

Salah satu wilayah yang sering menghadapi ancaman pergerakan tanah adalah Desa Neglasari di Kecamatan Salawu. Pada pertengahan tahun 2024, desa ini mengalami beberapa insiden pergerakan tanah di berbagai titik, yang menyebabkan kerusakan berat dan ringan pada belasan rumah. Kepala Desa Neglasari, Sobirin, menyatakan bahwa bencana paling parah terjadi pada Juli 2024 di Kampung Cikadongdong, di mana delapan rumah rusak berat dan tidak layak huni, memaksa penghuni untuk mengungsi. “Sebanyak 10 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan, seperti retakan pada dinding, dan beberapa lainnya masih terancam karena pergerakan tanah dapat terjadi lagi di musim hujan ini,” jelas Sobirin.

Ia menambahkan bahwa kondisi geografis Desa Neglasari yang berada di lereng perbukitan menjadikannya rawan longsor dan pergerakan tanah, terutama saat hujan deras. Pemerintah desa terus memantau situasi dan mengimbau warga di daerah rawan untuk tetap waspada. “Kami meminta warga yang rumahnya berisiko terkena bencana untuk segera mengungsi jika situasi semakin berbahaya,” kata Sobirin.

Dikutip dari : kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version