Jakarta – Kereta legendaris yang menjadi ikon perjalanan relasi Bandung-Gambir dan sebaliknya, Argo Parahyangan, akan segera menghentikan layanannya. Tamatnya riwayat KA Argo Parahyangan ini diumumkan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Rabu (22/1/2025), VP Public Relations KAI Anne Purba membenarkan kabar tersebut. “Yes, betul,” ujar Anne.

Dia menjelaskan layanan KA Argo Parahyangan akan berhenti beroperasi per 1 Februari 2025. Argo Parahyangan akan digantikan oleh KA Parahyangan yang menawarkan layanan lebih terjangkau.

Argo Parahyangan telah lama menjadi pilihan utama masyarakat yang ingin bepergian antara Bandung dan Jakarta. Namun, kini PT KAI mengambil langkah strategis untuk memperluas jangkauan layanannya dengan menghadirkan KA Parahyangan yang menyasar semua lapisan masyarakat.

Menurut Anne, KA Parahyangan nantinya tidak hanya menyediakan kelas eksekutif, tetapi juga kelas ekonomi. Langkah ini diambil agar lebih banyak masyarakat dapat menikmati perjalanan kereta dengan tarif yang lebih bersahabat.

“Karena tidak hanya melayani eksekutif, tetapi kita buat layanannya campuran. Ada ekonomi,” tutur Anne.

Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi memastikan pihaknya akan tetap mengutamakan kenyamanan dan ketepatan waktu perjalanan kereta. KA Parahyangan akan melayani 10 perjalanan per hari, dengan tarif yang mengacu pada pedoman tarif batas bawah dan atas.

“Tarif KA Parahyangan menggunakan pedoman Tarif Batas Bawah dan Tarif Batas Atas, sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas layanan,” kata Ayep.

Rincian tarif untuk kelas eksekutif berada di kisaran Rp 200.000 hingga Rp 250.000, sedangkan kelas ekonomi dipatok sekitar Rp 150.000. Waktu perjalanan diperkirakan tetap sama, yakni sekitar 3 jam.

Sejarah Kereta Argo Parahyangan
Kereta api legendaris Argo Parahyangan mulai beroperasi pada 27 April 2010. Kereta ini merupakan hasil penggabungan layanan dari dua kereta yang memiliki rute yang sama, yaitu Argo Gede dan Parahyangan.

Sebelumnya, KA Parahyangan telah melayani rute Bandung-Jakarta sejak diluncurkan oleh Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) pada 31 Juli 1971. Mengutip detikTravel, nama ‘Parahyangan’ berasal dari bahasa Sunda, yang berarti tempat bersemayamnya para dewa.

Awalnya, KA Parahyangan hanya melayani kelas bisnis. Namun, popularitasnya mulai meningkat pada tahun 1980-an ketika kereta ini juga menyediakan layanan kelas eksekutif.

Adanya tambahan layanan ini, KA Parahyangan menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan Bandung-Jakarta. Bahkan, saking banyaknya peminat, kereta ini pernah membawa hingga 14 gerbong dalam satu rangkaian.

Pada tahun 1990-an, KA Parahyangan mencapai masa kejayaannya. Meskipun begitu, masa-masa tersebut juga menghadirkan pesaing baru, yakni KA Argo Gede, yang mulai beroperasi pada 31 Juli 1995. Kereta api argo pertama ini dinamai sesuai Gunung Gede yang berlokasi di Jawa Barat.

Sayangnya, pada April 2010, KA Parahyangan sempat dihentikan operasinya. Salah satu alasannya adalah meningkatnya jumlah pengguna jalur Tol Cipularang yang membuat perjalanan Jakarta-Bandung lebih cepat.

Keputusan tersebut menuai protes dari pelanggan setia. Akhirnya, layanan ini kembali dihadirkan dengan nama baru, yaitu KA Argo Parahyangan, yang menggabungkan layanan kelas eksekutif dan bisnis.

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version