Breakingnewsbandung.com – Bank Mandiri terus memperkuat ekosistem wholesale untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Hingga akhir 2024, total kredit konsolidasi mencapai Rp1.670,55 triliun (tumbuh 19,5% YoY), dengan kredit wholesale sebagai tulang punggung utama. Kredit korporasi tumbuh 25,5% YoY menjadi Rp913,3 triliun, sementara kredit UMKM naik 6% YoY menjadi Rp135 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) turun menjadi 0,97%, mencerminkan kualitas kredit yang tetap terjaga.
Bank Mandiri juga mempercepat transformasi digital melalui Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri. Jumlah pengguna Livin’ mencapai 29,3 juta dengan 3,9 miliar transaksi (+38% YoY), sedangkan Kopra mengelola transaksi Rp22.700 triliun (+17% YoY). Peningkatan ini turut mendorong pendapatan non-bunga (fee-based income) yang mencapai Rp42,32 triliun (+4,12% YoY), dengan laba bersih Rp55,8 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,73% YoY menjadi Rp1.699 triliun, dengan CASA mendominasi 80,3% dari total DPK. Bank Mandiri juga memperkuat prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), dengan portofolio berkelanjutan Rp293 triliun, termasuk pembiayaan hijau Rp149 triliun (+15,2% YoY) dan investasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) Rp11,8 triliun (+21% YoY).
Melalui strategi ekspansi kredit, digitalisasi, dan keberlanjutan, Bank Mandiri optimis dapat terus berkontribusi dalam stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
