Breakingnewsbandung.com Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, dan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyerukan agar rekonstruksi Jalur Gaza segera dilaksanakan dengan tetap memastikan warga Palestina tetap tinggal di tanah mereka. Hal ini disampaikan dalam percakapan telepon antara keduanya, di mana El-Sisi juga menyoroti peran penting Mesir dalam mendukung gencatan senjata, pertukaran sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza.

“Presiden El-Sisi dan Perdana Menteri Inggris menegaskan pentingnya memulai kembali rekonstruksi Gaza tanpa menggusur warga Palestina dari tanah mereka, karena hal ini akan berkontribusi pada pemulihan stabilitas regional,” demikian pernyataan resmi dari laman kepresidenan Mesir, Presidency.eg, pada Sabtu (1/2).

Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan terhadap usulan kontroversial yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam usulannya, Trump menyatakan bahwa AS akan mengambil alih kendali atas Gaza dan merelokasi warga Palestina ke negara-negara seperti Mesir, Yordania, dan lainnya. Usulan tersebut menuai kecaman global karena dinilai sebagai bentuk pembersihan etnis.

“Pendirian negara Palestina di sepanjang perbatasan 4 Juni 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya adalah satu-satunya jaminan untuk mencapai perdamaian abadi di Timur Tengah,” tegas El-Sisi.

Mesir Siapkan Proposal Alternatif untuk Gaza

Sebelumnya, Mesir telah menegaskan komitmennya untuk menyusun proposal komprehensif yang bertujuan memulihkan stabilitas di Gaza tanpa merelokasi warga Palestina. Proposal ini akan menjadi agenda utama dalam pertemuan negara-negara Arab yang akan digelar di Mesir pada 4 Maret mendatang. Pertemuan ini dirancang untuk membahas solusi alternatif yang menentang usulan Trump dan menekankan pentingnya hak-hak warga Palestina.

Mesir, yang memiliki perbatasan langsung dengan Gaza, telah memainkan peran strategis dalam upaya perdamaian di wilayah tersebut. Negara ini tidak hanya menjadi mediator dalam perjanjian gencatan senjata, tetapi juga aktif dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza yang hancur akibat konflik berkepanjangan.

“Kami tidak akan mendukung langkah apa pun yang mengorbankan hak warga Palestina untuk tetap tinggal di tanah mereka. Rekonstruksi harus dilakukan dengan cara yang memastikan keberlanjutan hidup mereka dan menjaga martabat mereka,” tambah El-Sisi.

Tolak Pembersihan Etnis, Tekankan Solusi Dua Negara

Usulan Trump yang mengusulkan relokasi warga Palestina telah memicu gelombang protes dari berbagai pihak, termasuk negara-negara Arab dan organisasi internasional. Banyak yang menilai bahwa rencana tersebut tidak hanya melanggar hak asasi manusia, tetapi juga mengancam stabilitas regional.

El-Sisi menegaskan bahwa solusi dua negara—dengan pendirian negara Palestina merdeka di sepanjang perbatasan 4 Juni 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya—adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian abadi di Timur Tengah. Ia juga menyerukan agar komunitas internasional bersatu dalam mendukung hak-hak warga Palestina.

“Tanpa keadilan bagi Palestina, perdamaian di Timur Tengah tidak akan pernah tercapai. Kami berkomitmen untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina demi masa depan yang lebih baik,” tutup El-Sisi.

Sumber : https://indonesiadefense.com/mesir-dan-inggris-desak-rekonstruksi-gaza-tanpa-relokasi-warga/

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version