Bandung Barat – Harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat, terus naik. Kenaikan terjadi sejak sebelum bulan Ramadan 1446 Hijriah atau sekitar dua pekan lalu.

Kenaikan terjadi secara berkala, seperti harga cabai rawit merah yang sudah menyentuh Rp140 ribu per kilogram. Kemudian harga ayam potong menyentuh Rp36 ribu sampai Rp38 ribu per kilogram.

“Harganya sudah naik sejak sebelum puasa. Waktu itu Rp100 ribu, terus naik sampai sekarang di Rp140 ribu per kilogram,” kata Susanti (43) pedagang di Pasar Tagog Padalarang, Rabu (5/3/2025).

Ia mengatakan pedagang lainnya bahkan ada yang menjual cabai rawit tersebut sampai Rp150 ribu per kilogram. Namun menurutnya harga semahal itu bakal memberatkan pembeli.

“Kasian sebetulnya, kalau di sini kan daya beli masyarakatnya menengah ke bawah. Jadi saya tetap jual di Rp140 ribu, segitu juga ada untungnya tapi ya tipis,” kata Susanti.

Ia menyampaikan langsung keluhan soal harga cabai yang terus naik pada Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail yang melaksanakan pengecekan harga kebutuhan masyarakat.

Jeje mengakui ada sejumlah harga kebutuhan masyarakat yang naik, salah satunya cabai rawit. Harga cabai rawit naik tanpa terkendali pada momen Ramadan kali ini.

“Kami cek harga ke Pasar Tagog Padalarang, dan memang harga ada yang naik signifikan. Seperti cabai rawit ya sekarang sulit dikendalikan,” kata Jeje.

Jeje mengatakan berdasarkan pengakuan para pedagang, kenaikan harga barang di pasar tersebut biasa terjadi momen tertentu, salah satunya Ramadan. Harga berpotensi terus naik hingga menjelang Idulfitri.

“Memang kata pedagang ini (kenaikan harga) biasa kalau di bulan Ramadan. Bisa jadi nanti terus naik menjelang Idulfitri karena kebutuhan melonjak. Jadi kita terus pantau kenaikan harga ini dan upayakan bisa dikendalikan,” ujar Jeje.

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version