Bandung – Wali Kota Bandung Muhammad Farhan disebut bakal melakukan rotasi mutasi jabatan di lingkungan Pemkot Bandung untuk mengisi kekosongan di enam jabatan tinggi setingkat kepala dinas hingga sekda.
Adapun 6 jabatan itu yakni Sekretaris Daerah (Sekda), Staf Ahli Wali Kota bidang Pembangunan Ekonomi Keuangan, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri serta Kepala Dinas Pendidikan. Rencana rotasi mutasi jabatan tersebut direspon Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi. Selain jabatan tinggi, Farhan kata Asep harus segera melakukan pengisian untuk jabatan kewilayahan seperti Camat dan Lurah.
“Terkait rencana rotasi mutasi dan promosi untuk jabatan kosong memang di Bandung ini sudah cukup lama ada beberapa yang kosong. Bukan hanya jabatan tinggi seperti kadis dan sekda, tapi di kewilayahan juga,” katanya, Selasa (11/3/2025).
“Untuk jabatan sekda, kadis yang kosong karena faktor pensiun, mutasi ini memang harus segera demi keberlangsungan program pembangunan supaya lancar,” sambungnya.
Meski begitu, Asep mengingatkan Farhan untuk berhati-hati dalam membuat keputusan terkait rotasi kutasi. Apalagi kata dia, Kota Bandung masih dalam sorotan karena beberapa kasus korupsi yang sempat mencoreng beberapa waktu lalu.
“Hanya memang harus hati-hati dan teliti dalam melakukan penentuan untuk mengisi jabatan kosong ini. Karena kita tahu bandung dalam beberapa tahun terakhir ada beberapa hal yang jadi catatan evaluasi,” ujarnya.
Untuk melakukan rotasi mutasi itu, Asep mengusulkan kepada Farhan agar membentuk tim seleksi yang berasal dari kalangan independen dan akademisi. Tim seleksi itu bertujuan agar siapa yang dipilih nanti harus sesuai harapan masyarakat.
“Supaya betul-betul penempatan sekda dan kadis harus sesuai dengan harapan masyarakat dan program visi misi berjalan,”
Lebih lanjut, Asep juga mengomentari keputusan Farhan yang tidak melakukan open bidding dalam pengisian 6 jabatan tinggi tersebut.
Meski jadi kewenangan mutlak wali kota, namun dia mengingatkan agar keputusan memilih proses mutasi rotasi dapat menghasilkan pejabat yang memiliki kemampuan sesuai bidangnya.
“Saya pikir itu bagian kewenangan beliau sebagai wali kota. Tapi dengan catatan kalaupun iya sekarang mutasi promosi dibanding open bidding dipastikan bahwa penempatannya itu betul-betul fokus kepada kualitas dan kemanfaatan untuk masyarakat,” terangnya.
“Jadi setelah nanti jadi sekda dan kadis dipastikan ada program penguatan pendidikan untuk percepatan pembangunan di Kota Bandung,” tutup Asep.