Breakingnewsbandung.comJAKARTA | Konflik di Gaza yang melibatkan Hamas dan Israel belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Serangan balasan yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah menghancurkan Gaza, menewaskan puluhan ribu warga sipil. Meskipun sempat ada kesepakatan gencatan senjata pada Januari 2025, Israel kembali melancarkan serangan udara ke daerah kantong tersebut.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Palestinian Centre for Public Opinion (PCPO) baru-baru ini mengungkap bahwa warga Palestina merasa negara-negara Arab dan Islam tidak banyak membantu Gaza. Ketidakpercayaan ini diperparah oleh normalisasi hubungan beberapa negara Arab dengan Israel.

“Normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dan Israel telah memberikan kontribusi signifikan terhadap ketidakpercayaan ini. Banyak warga Palestina memandang perjanjian ini sebagai tanda bahwa perjuangan mereka dikesampingkan demi kepentingan ekonomi dan strategis,” kata Presiden dan Pendiri PCPO Nabil Kukali, seperti dikutip dari The New Arab.

Ulama Dunia Dorong Jihad Melawan Israel Para ulama dunia, termasuk organisasi internasional seperti International Union of Muslim Scholars (IUMS), mendesak negara-negara Muslim untuk bersatu dalam jihad melawan Israel guna menghentikan genosida di Gaza. Pada Jumat (4/4/2025), IUMS mengeluarkan fatwa yang menyerukan jihad melawan Israel, termasuk intervensi militer, ekonomi, dan politik.

“Kegagalan pemerintah Arab dan Islam untuk mendukung Gaza saat sedang dihancurkan dianggap oleh hukum Islam sebagai kejahatan besar terhadap saudara-saudara kita yang tertindas di Gaza,” kata Sekretaris Jenderal IUMS Ali al-Qaradaghi dalam dekrit yang terdiri dari 15 poin tersebut.

Fatwa ini didukung oleh 14 ulama terkemuka dari berbagai negara, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyatakan bahwa fatwa ini sejalan dengan keputusan Ijtima’ Ulama Fatwa MUI, yang menegaskan kewajiban membela Palestina.

“Bahkan dalam Ijtima’ MUI ini direkomendasikan pengiriman pasukan untuk melindungi warga Gaza dan Palestina secara umum dari genosida dan penghancuran yang dilakukan oleh Israel,” kata Sudarnoto dalam pernyataannya pada Selasa (8/4/2025), seperti dikutip dari MUIDigital.

Oleh karena itu, Sudarnoto menekankan bahwa fatwa IUMS untuk jihad melawan Israel harus didukung secara luas oleh dunia Islam. “Kita tidak boleh membiarkan pembunuhan dan penghancuran besar-besaran yang dilakukan oleh teroris terbesar abad ini, yaitu Israel, yang didukung oleh Amerika, terus berlanjut,” tegasnya.

Mufti Agung Pakistan Desak Boikot Total Mufti Agung Pakistan, Taqi Usmani, juga menyerukan boikot total terhadap Israel dan pendukungnya. Dalam pidatonya di Konferensi Nasional Palestina di Islamabad, Kamis (10/4/2025), ia menyebut bahwa jihad melawan Israel adalah kewajiban bagi umat Islam.

“Umat Islam telah gagal memberikan dukungan yang cukup bagi mereka yang berjuang untuk melindungi kiblat pertama,” kata Mufti Usmani, seperti dikutip SAMAA TV. Ia menegaskan bahwa dukungan praktis, manusiawi, dan finansial bagi warga Palestina adalah kewajiban bagi semua muslim.

Desakan serupa disampaikan oleh pemimpin Jamiat Ulema-e-Islam (JUI-F), Maulana Fazlur Rehman, yang meminta dunia Muslim bersatu dalam solidaritas dengan Palestina.

Israel Marah pada Qatar soal Seruan Jihad Seruan jihad global ini memicu kemarahan Israel. Media lokal Israel, i24NEWS, melaporkan bahwa Israel menuntut Qatar agar mengecam fatwa IUMS, tetapi permintaan itu diabaikan.

“Respon Qatar sangat mengecewakan—ini adalah panggilan pembunuhan,” kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Israel. Pejabat lain menggunakan bahasa yang lebih keras untuk menyikapi fatwa tersebut.

Korban Tewas di Gaza Terus Bertambah Di tengah upaya dunia untuk menghentikan genosida di Gaza, korban tewas terus bertambah. Menurut sumber medis yang dilaporkan kantor berita WAFA, Kamis (10/4/2025), setidaknya 40 warga Palestina tewas dan 146 lainnya luka-luka akibat serangan di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.

Angka ini menambah jumlah korban tewas sejak 7 Oktober 2023. Sumber medis menyebutkan, total korban tewas mencapai 50.886 orang, dengan 115.875 lainnya luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Layanan darurat di Gaza menghadapi kesulitan besar untuk menjangkau para korban yang terjebak dalam reruntuhan atau di jalan-jalan karena pasukan Israel terus menargetkan ambulans dan kru pertahanan sipil.

Sumber: https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7864191/desakan-sana-sini-agar-negara-muslim-jihad-lawan-israel?single=1

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version