Breakingnewsbandung.com -Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Ulil Abshar Abdalla, menyatakan dukungan terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto yang bersedia mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik dengan syarat Israel mengakui kemerdekaan Palestina. Pernyataan ini disampaikan dalam konteks upaya Indonesia untuk mendukung solusi dua negara (two state solution ) sebagai jalan penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia siap mengakui Israel jika Israel mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Hal ini pun memicu berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, termasuk dukungan dari PBNU yang menilai langkah tersebut sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia.

“Bagi saya, ini adalah konsekuensi logis bagi Indonesia yang selama ini mendukung two state solution ,” kata Gus Ulil seperti dilansir dari laman NU Online, Jumat (30/5/2025). Menurutnya, apa yang disampaikan Prabowo merupakan sikap konsisten posisi diplomatik Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Gus Ulil menjelaskan bahwa ketika Palestina telah merdeka dan Israel mengakui kedaulatan Palestina, maka kedua negara harus diterima sebagai negara yang sah. Dalam kondisi tersebut, Indonesia dapat membangun hubungan diplomatik dengan Israel tanpa melanggar prinsip-prinsip dasar politik luar negerinya.

“Bagi saya, ini suatu terobosan diplomatik yang penting yang dilakukan Prabowo di tengah kebuntuan diplomatik dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Gus Ulil.

Pemahaman Terhadap Posisi Diplomatik Indonesia

Gus Ulil menambahkan bahwa peristiwa 7 Oktober 2023 dan genosida yang terjadi di Gaza tidak boleh mengaburkan fakta bahwa bangsa Palestina harus memiliki negara. Ia menekankan bahwa sejak awal, posisi diplomatik Indonesia adalah mendukung solusi dua negara. Oleh karena itu, jika negara Palestina sudah merdeka, Indonesia juga harus mengakui negara Israel.

“Faktanya, wilayah yang sekarang bisa dijadikan negara Palestina makin kecil, tidak masuk akal tetapi itu tidak boleh membuat kita mundur. Berapa pun kecilnya wilayah Palestina, mereka harus berdiri sendiri sebagai negara,” tegasnya.

Meski demikian, Gus Ulil menegaskan bahwa sikap ini tidak mengaburkan fakta bahwa Indonesia tetap mendukung upaya internasional untuk melaporkan tindakan pemerintah Israel di Gaza sebagai tindakan genosida. Ia mencontohkan diplomasi yang dilakukan mantan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pemerintahan sebelumnya, yang secara jelas menunjukkan bahwa Indonesia mendukung upaya membawa masalah genosida ke forum internasional.

“Kalau kita lihat diplomasi yang dilakukan Retno Marsudi dalam pemerintahan sebelumnya, jelas sekali Indonesia adalah negara yang mendukung upaya untuk membawa masalah genosida ke forum internasional,” kata Gus Ulil.

Prabowo: Indonesia Siap Akui Israel jika Palestina Diakui

Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (28/5/2025), Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia siap mengakui Israel jika Israel mengakui kemerdekaan Palestina.

“Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel, dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Prabowo.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Ia menekankan bahwa kemerdekaan Palestina adalah syarat mutlak untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi.

“Saya sampaikan sikap Indonesia bahwa Indonesia memandang hanya penyelesaian two state solution , kemerdekaan bagi bangsa Palestina, merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar,” jelas Prabowo.

Sumber: liputan6.com

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version