Breakingnewsbandung.comJENIN | Sebuah insiden memilukan terjadi di Jenin, Tepi Barat, ketika kendaraan militer Israel sengaja menabrak bus yang membawa para jemaah haji Palestina. Insiden ini terjadi pada Sabtu dini hari (31/5/2025), saat pasukan Israel melancarkan serangkaian penyerbuan di wilayah tersebut.

Menurut laporan Anadolu, Minggu (1/6/2025), dua warga Palestina ditangkap selama operasi militer tersebut. Bus yang menjadi korban tabrakan sedang diparkir di depan gedung gubernur Jenin, tempat para jemaah—sebagian besar lanjut usia—bersiap untuk berangkat menuju perbatasan Karama antara Tepi Barat dan Yordania.

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa kendaraan militer Israel secara sengaja menabrak bus tersebut. Meskipun tidak ada korban luka yang dilaporkan, insiden ini meninggalkan trauma mendalam bagi para jemaah, terutama karena sebagian besar penumpang adalah orang tua dengan penyakit kronis.

Wakil Gubernur Jenin, Mansour al-Saadi, mengutuk keras tindakan militer Israel. “Kendaraan pendudukan itu menabrak bus secara langsung dan disengaja saat bus diparkir di luar gedung gubernur. Penumpangnya mayoritas adalah orang tua yang menderita penyakit kronis, sehingga insiden ini semakin menambah trauma dan ketakutan mereka,” ujarnya.

Para warga Palestina dari Tepi Barat kerap menggunakan bandara Yordania sebagai pintu keluar untuk perjalanan internasional, termasuk ibadah haji, karena pembatasan ketat yang diberlakukan oleh Israel.

Di lokasi lain, konflik juga meningkat di kota Silat al-Harithiya, barat Jenin, di mana pasukan Israel menangkap seorang pemuda bernama Samer Jaradat setelah menyerbu rumahnya. Saksi mata melaporkan kepada Anadolu bahwa sebuah alat peledak meledak saat pasukan Israel mundur dari daerah tersebut.

Sementara itu, di Tulkarem, Tepi Barat utara, pasukan Israel menangkap Diana Ghalib Mazid, seorang perempuan berusia 24 tahun, setelah menyerbu rumahnya di kota Anabta, seperti dilansir WAFA. Serangan militer juga menargetkan Kamp Askar Baru di Nablus timur dan Kamp al-Ain di barat kota. Tembakan dan bom suara menggema selama penyerbuan, meskipun tidak ada korban luka atau penangkapan tambahan yang dikonfirmasi.

Sejak 21 Januari 2025, Israel telah meningkatkan serangan militernya di Tepi Barat utara, dimulai di Jenin dan sekitarnya, kemudian meluas ke Tulkarem pada 27 Januari. Konflik ini merupakan bagian dari eskalasi yang dimulai sejak perang brutal Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 972 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 7.000 orang terluka akibat serangan tentara Israel dan pemukim ilegal di Tepi Barat yang diduduki.

Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal. ICJ juga menyerukan evakuasi semua permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai langkah menuju penyelesaian konflik. Namun, situasi di lapangan tetap memprihatinkan, dengan serangan militer yang terus merenggut korban sipil dan mengancam stabilitas regional.

Sumber: international.sindonews.com

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version