Breakingnewsbandung.com – KABUPATEN CIREBON | Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi , yang akrab disapa KDM , melaksanakan salat Idul Adha 1446 Hijriah di Masjid Nurul Huda, Desa Tonjong, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Jumat (6/6/2025).
KDM tiba sekitar pukul 06.20 WIB dan langsung berbaur dengan ratusan jemaah yang tidak menyangka kedatangan orang nomor satu di Jawa Barat tersebut. Turut hadir dalam salat Ied tersebut, Bupati Cirebon Imron dan Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman .
Dalam sambutannya, KDM menyampaikan bahwa Idul Adha merupakan peristiwa puncak perjalanan spiritual seorang hamba yang mengalami peningkatan kualitas hidup melalui keteladanan dua insan mulia, yakni Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS .
“Idul Adha adalah peristiwa perjalanan hidup yang dicontohkan oleh dua insan bergelar nabi. Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan anaknya, kemudian anak itu diminta oleh Sang Pemiliknya dan beliau mengikhlaskan,” tutur KDM.
“Yang kedua adalah Nabi Ismail AS, yang dengan penuh keberanian juga mengorbankan dirinya atas titah ayahnya dan Allah SWT,” tambahnya.
Dari peristiwa ini, lanjut KDM, pelajaran utama yang dapat dipetik adalah ketaatan seorang anak kepada ayahnya. Namun, ia menyoroti fenomena yang sering terjadi saat ini, di mana banyak ayah justru lebih memilih mengikuti hawa nafsu anak-anaknya, seperti mengizinkan anak keluar malam, membelikan motor meski belum waktunya, dan hal-hal lain yang bertentangan dengan nilai-nilai pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
“Hari ini yang sering terjadi antara ayah dan anak adalah ayah mengikuti hawa nafsu anak. Anak ingin keluar malam diizinkan, ingin motor dibelikan padahal belum waktunya. Sikap seperti itu bertentangan dengan sifat Nabi Ibrahim AS,” ujar KDM.
Untuk itu, KDM mengajak para orang tua agar tidak terus-terusan menuruti hawa nafsu anaknya. Menurutnya, peringatan Idul Adha harus menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan melalui spirit pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
“Mari kepada seluruh orang tua, jangan terus-terusan mengikuti hawa nafsu anaknya. Peringatan kurban ini adalah spirit kita untuk meneladani bagaimana Nabi Ibrahim AS memberikan pendidikan dan pengorbanan kepada putranya, Nabi Ismail AS,” ajaknya.
Selain itu, KDM juga memaknai Idul Adha bukan hanya sebagai momen memotong hewan kurban, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memotong anggaran pejabat pemerintah demi kepentingan masyarakat luas.
“Peristiwa Idul Adha bukan hanya soal memotong sapi atau kambing. Yang lebih penting adalah mari kita potong anggaran pejabat untuk pembangunan jalan, membangun rumah bagi rakyat miskin, serta memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat,” tegas KDM.
Di hadapan warga Desa Tonjong, KDM menyebut bahwa tahun ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memperbaiki jalan desa yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Anggaran sebesar Rp20 miliar telah dialokasikan untuk proyek ini melalui realokasi anggaran Pemprov Jabar.
“Kita akan membangun jalan perbatasan Tonjong. Biayanya sudah dihitung sebesar Rp20 miliar, dan kita akan selesaikan tahun ini,” ungkap KDM.
Usai melaksanakan salat Idul Adha, KDM menyapa warga sekaligus menyerap aspirasi dan keluhan mereka. Dengan penuh kehangatan, ia mengungkapkan kebahagiaannya bisa bertemu langsung dengan masyarakat.
“Pagi ini saya sangat bahagia bisa bertemu warga di sini,” ucap KDM.
Sambutan KDM pada momen Idul Adha ini mencerminkan upaya untuk menghubungkan nilai-nilai spiritual dengan implementasi nyata dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan menyoroti keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS , ia mengajak masyarakat untuk merefleksikan makna pengorbanan, ketaatan, dan tanggung jawab sosial.
Kritik KDM terhadap pola asuh modern yang cenderung memanjakan anak menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan karakter generasi muda. Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab sejak dini, yang sejalan dengan semangat pengorbanan yang diajarkan dalam Idul Adha.
Selain itu, KDM juga mengaitkan makna Idul Adha dengan tanggung jawab pemerintah untuk melayani masyarakat. Dengan meminta pejabat untuk “memotong anggaran” demi kepentingan publik, ia menggarisbawahi pentingnya transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran negara. Hal ini juga menunjukkan komitmennya untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan program sosial yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Proyek perbaikan jalan di Desa Tonjong menjadi salah satu contoh konkret dari komitmen tersebut. Dengan anggaran Rp20 miliar, Pemprov Jabar berupaya memperbaiki aksesibilitas wilayah perbatasan, yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat.
Interaksi langsung KDM dengan warga setelah salat Idul Adha juga menunjukkan gaya kepemimpinan yang dekat dengan rakyat. Dengan mendengarkan aspirasi dan keluhan mereka, ia ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.
Melalui pesan-pesannya, KDM berharap peringatan Idul Adha tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga momentum untuk memperkuat nilai-nilai ketakwaan, solidaritas, dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber: Humsa Jabar