Breakingnewsbandung.com – Iran dan Israel kembali terlibat dalam serangan bersenjata pada Sabtu dini hari, 21 Juni 2025, di tengah eskalasi ketegangan terkait program nuklir Teheran. Serangan ini terjadi hanya sehari setelah Iran menyatakan menolak melanjutkan perundingan nuklir selama ancaman masih ada, meski negara-negara Eropa terus mendorong penyelesaian melalui jalur diplomatik.

Menurut pihak militer Israel, mereka telah melakukan serangkaian serangan yang menargetkan lokasi penyimpanan dan peluncuran rudal di wilayah Iran. Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyatakan bahwa serangan itu berhasil menghambat kemajuan program nuklir Iran hingga beberapa tahun ke depan.

“Berdasarkan penilaian intelijen yang kami terima, serangan ini telah menunda kemungkinan Iran memiliki senjata nuklir selama dua hingga tiga tahun,” ujar Saar kepada surat kabar Bild Jerman, dikutip oleh The Guardian , Sabtu (21/6/2025).

Militer Israel juga mengklaim berhasil menewaskan dua komandan Garda Revolusi Iran dalam operasi tersebut. Selain itu, dua fasilitas produksi sentrifugal di kota Isfahan turut menjadi sasaran. Media Iran Fars News Agency melaporkan bahwa fasilitas nuklir di Isfahan, salah satu yang terbesar di Iran, memang menjadi target serangan, tetapi tidak ditemukan adanya kebocoran bahan radioaktif.

Serangan juga dilaporkan terjadi di Kota Qom, di mana sebuah bangunan rusak parah akibat serangan udara. Seorang remaja berusia 16 tahun tewas dan dua orang lainnya dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.

Di tengah situasi panas tersebut, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 juga mengguncang wilayah Iran pada Jumat, sebagaimana dilaporkan media pemerintah.

Trump Kritik Intel AS, Araghchi: Langsung Terlibat Akan Berbahaya

Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengkritik penilaian komunitas intelijen AS terhadap kemajuan program nuklir Iran. Ia menyatakan bahwa Teheran bisa saja memiliki senjata nuklir dalam hitungan minggu jika benar-benar menginginkannya.

Dari pihak Iran, Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi memberikan pernyataan keras. Ia memperingatkan bahwa keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam serangan terhadap Iran akan membawa konsekuensi sangat serius.

“AS telah terlibat dalam agresi ini sejak awal. Keterlibatan secara langsung akan menjadi sangat, sangat berbahaya,” tegas Araghchi saat berbicara kepada wartawan di Istanbul.

Meskipun demikian, Araghchi menyatakan bahwa Iran tetap terbuka untuk solusi damai melalui negosiasi. “Teheran sepenuhnya siap untuk mencari solusi melalui dialog terkait program nuklir kami. Diplomasi pernah berhasil di masa lalu dan bisa berhasil lagi di masa depan. Namun agar kami bisa kembali ke meja perundingan, agresi ini harus dihentikan,” tandasnya.

Sumber: pikiran-rakyat.com

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version